Medan, Persma Kreatif – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM se-Kota Medan melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Medan, Jumat (9/5/2025).
Aksi ini bertujuan untuk menagih janji-janji kampanye Wali Kota Medan Rico Waas, yang dinilai belum direalisasikan secara nyata oleh pemerintah kota. Aliansi BEM ini terdiri dari berbagai perguruan tinggi, seperti Universitas Negeri Medan (UNIMED), Universitas Sumatera Utara (USU), Politeknik Kimia, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), dan Universitas Murni Teguh.
Aksi dimulai sekitar pukul 14.00 WIB dengan orasi bergantian dari masing-masing perwakilan BEM. Massa aksi membawa sejumlah spanduk yang bertuliskan, antara lain: “Kantor ini disegel oleh masyarakat yang resah #evaluasirico” sebagai bentuk simbolik kekecewaan terhadap kepemimpinan Wali Kota Medan.
“Kami datang secara baik-baik dan damai untuk mengevaluasi Wali Kota,” tegas salah satu peserta aksi.
Mahasiswa sempat meminta untuk bertemu langsung dengan Wali Kota Medan, namun Rico Waas tidak berada di tempat. Setelah berorasi dan menunggu sekitar dua puluh menit, massa akhirnya diterima oleh Sekretaris Daerah Kota Medan, Ir. Wiriya Alrahman, M.M., Aliansi mahasiswa pun diperbolehkan masuk ke halaman kantor untuk menyampaikan aspirasi mereka secara langsung.
Dalam dialog tersebut, Ketua BEM Unimed, Itsqon Wafi Fauzan Nasution, menyampaikan bahwa mereka hadir untuk menagih janji kampanye yang pernah disampaikan oleh Wali Kota. Beberapa isu utama yang disorot adalah masih maraknya premanisme, pungutan liar, dan penyalahgunaan narkoba di Kota Medan, yang menurutnya sangat meresahkan warga.
“Kami hanya ingin mengingatkan kembali janji Wali Kota terkait pemberantasan premanisme dan menciptakan rasa aman di kota ini,” ujar Isqon.
Perwakilan BEM dari Universitas Sumatera Utara juga menyoroti permasalahan keamanan yang belum optimal. Menurut mereka, pemerintah kota harus memiliki kebijakan konkret untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman.
“Kami menghargai kerja kepolisian, tapi kami juga menginginkan kebijakan konkret dari pemerintah kota untuk menanggulangi persoalan keamanan,” ujar salah satu orator dari BEM USU.
Sekda Kota Medan, Ir. Wiriya Alrahman, M.M., menyambut aspirasi mahasiswa dengan terbuka dan menyatakan bahwa pihaknya tidak menolak satu pun tuntutan yang disampaikan.“Semua aspirasi kalian kami pahami dan kami tidak membantah. Tapi penyelesaian masalah-masalah ini memerlukan pendekatan yang menyeluruh dan melibatkan semua pihak, bukan hanya pemerintah atau aparat,” jelasnya.
Aksi ini ditutup dengan pembacaan sejumlah tuntutan yang kemudian ditandatangani Sekda Kota Medan sebagai bukti janji untuk merealisasikannya. Adapun isi dari tuntutan tersebut di antaranya, melanjutkan program pembangunan proyek strategis daerah, revisi Perda No. 1 Tahun 2024 tentang parkir di Kota Medan, embuat kebijakan yang relevan untuk mengatasi kemiskinan struktural, membuka 50.000 lapangan kerja sesuai janji kampanye, mengevaluasi kebijakan siskamling agar lebih konkret dalam menangani kriminalitas, menerapkan kebijakan tes urine secara berkala yang melibatkan seluruh FORKOPIMDA, ASN, instansi pemerintah, dan OKP se-Kota Medan.