asd
23.2 C
New York

Kepopuleran 5 Tarian Tradisional Indonesia

Published:

Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki begitu banyak kebudayaan. Salah satunya yaitu kekayaan dan keanekearagaman tari tradisional Indonesia yang begitu melekat sebagai ciri khas kebudayaan di setiap daerah. Indonesia memiliki kurang lebih 700 suku dan terdapat lebih 3000 jenis tari tradisional Indonesia.
Pada pengertiannya sendiri tari tradisional diartikan sebagai gerakan fisik yang dilandasi oleh seni yang seluruh geraknya mencerminkan nilai tradisi atau budaya yang diwariskan secara turun temurun dan dapat menjadi sarana penyampaian pesan dari seseorang. Berikut 5 tarian tradisional Indonesia terpopuler:

  1. Tari Saman
    Tari saman merupakan tarian yang berasal dari Suku Gayo Aceh. Tari saman sendiri diketahui sudah tercatat sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) UNESCO sejak tahun 2011. Tarian ini dikenal sebagai media dalam menyampaikan pesan atau dakwah yang mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan, dan kebersamaan. Tari saman ditampilkan dengan cara duduk, rapi, dan berjajar yang tidak sama dengan tarian lainnya yang biasanya melakukan gerakan bebas. Tarian ini dimainkan oleh penari laki-laki yang jumlahnya ganjil. Gerakan tepukan dan tempo syair yang khas sangat istimewa karena semua bisa berjalan seirama. Gerakan Tari Saman tidak mungkin dilakukan hanya oleh satu orang saja, maka para penari yang memadukan gerakan menepuk pundak dan tangan ini pasti melakukannya beramai-ramai. Hal inilah yang membuat orang-orang terpukau untuk melihatnya.
  2. Tari Tor-Tor
    Tari tor-tor merupakan tarian tradisional Indonesia yang berasal dari Suku Batak Sumatra Utara. Diperkirakan tarian tor-tor sudah ada sejak abad ke-13 Masehi. Menurut sejarah, tarian ini awalnya merupakan tari ritual dan sakral yang dipentaskan pada upacara kematian, dan kesembuhan. Seiring perkembangan zaman tarian ini dapat dipakai untuk menyambut tamu dan acara perkawinan. Tarian tor-tor memiliki gerakan yang sederhana dengan gerakan terbatas pada gerakan tangan melambai naik turun secara bersamaan dan hentakan kaki yang mengikuti alunan gondang. Tarian ini sangat populer diperkenalkan dalam sebuah upacara ataupun penyambutan tamu disebuah acara.
  3. Tari Piring
    Tari piring berasal dari Suku Solok Sumatra Barat. Tarian ini memiliki gerakan dengan meletakkan dua piring di atas dua telapak tangan dan penari mengayunkan piring dengan gerakan yang cepat. Gerakan tarian piring meniru cara petani dalam bercocok tanam yang melambangkan makna kerja sama antar warga pada saat di sawah dan menunjukan rasa syukur mereka saat menuai hasil panen mereka. Jumlah penari piring biasanya berjumlah ganjil yang terdiri dari tiga sampai tujuh orang.
    Iringan tari piring adalah kombinasi alat musik talempong dan saluang. Tempo alunan musik untuk iringan tari piring awalnya lembut dan teratur, kemudian lama-kelamaan berubah menjadi lebih cepat. Tarian yang menggunakan piring ini tentunya membuat mata yang melihat tarian ini menjadi sangat terpukau.
  4. Tari Jaipong
    Tarian ini berasal dari masyarakat Sunda Jawa Barat yang berkembang pada era 1960. Tarian jaipong diciptakan oleh Gugum Gumbira dan Haji SuandaTari jaipong diiringi oleh musik dari gamelan. Tari ini merupakan gabungan dari pencak silat, wayang golek, topeng banjet, ketuk tilu, tarling, dan tepak topeng. Penari jaipong akan melakukan gerakan-gerakan yang sangat enerjik, ceria, humoris dan unik, namun sederhana.
  5. Tari Kecak
    Tari kecak merupakan tari yang berasal dari Bali. Tari kecak adalah drama tari yang menceritakan tentang Ramayana. Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak orang terutama laki-laki yang jumlahnya puluhan bahkan lebih. Pola pada tarian ini melingkar dengan menggunakan kain kotak-kotak seperti papan catur di pinggang mereka dan tarian kecak berasal dari ritual sanghyang yang dimana penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur untuk menyampaikan harapan kepada masyarakat. Tarian ini sangatlah unik dikarenakan tidak ada suara iringan musik kecuali suara Penari yang hanya fokus berteriak “cak”. Tarian ini diciptakan oleh Wayan Limbak dan Walter Spies seniman Jerman pada tahun 1930. Tari kecak merupakan tarian yang biasa di pertunjukan pada wisatawan Bali pada saat matahari terbenam, hal inilah yang membuat tarian ini menjadi populer di kalangan mancanegara.

Kru : Nur Wira Triana

Related articles

Recent articles