asd
25.3 C
New York

Planning Fallancy pada Mahasiswa

Published:

Apa itu planning fallacy? Apakah kamu pernah merasakan planning fallacy? Atau mungkin kita semua tidak sadar bahwa kita pernah merasakan planning fallacy. Oke, mari kita bahas lebih dalam mengenai Planning Fallacy.

Planning Fallacy atau kesalahan perencanaan merupakan kecenderungan seseorang dalam menyepelekan atau menunda waktu dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan. Planning Fallacy dapat terjadi pada siapa saja dan dimana saja. Salah satu contoh nyata Planning Fallacy dalam dunia perkuliahan ialah pengerjaan tugas mata kuliah atau dengan kata lain PR. Misalnya saja Andi yang baru mendapatkan sebuah tugas perkuliahan dengan batas waktu pengerjaan tiga minggu. Lalu Andi berasumsi bahwa tugas tersebut dapat terselesaikan hanya dalam 1 minggu. Andi pun hanya berleha-leha pada dua minggu pertama. Dan realitanya, ketika batas waktu pengumpulan tugas tinggal satu minggu, Andi merasa bahwa tugas tersebut tidak semudah dari yang dibayangkan dan membutuhkan waktu yang lebih lama dari asumsi awal yang pengerjaannya hanya satu minggu. Akhirnya Andi tidak dapat menyelesaikan tugas tersebut tepat waktu. Kejadian tersebut termasuk ke dalam planning fallacy, yaitu dimana sesorang meremehkan waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan dan kurang mempertimbangkan kendala-kendala tak terduga saat menyelesaikan pengerjaan tersebut.

Mengutip The Decision Lab, istilah planning fallacy pertama kali dikemukakan oleh Daniel Kahneman dan Amos Tversky yang merupakan dua orang figur yang cukup terkenal pada bidang ekonomi perilaku. Menurut Daniel dan Amos ketika seseorang membuat prediksi tentang masa depan, orang cenderung mengandalkan sebagian besar pada penilaian intuitif yang tidak akurat. Kesalahan yang dibuat bersifat tidak acak, menunjukkan bahwa hal tersebut dihasilkan dari bias kognitif yang seragam. Dan bias inilah yang kemudian menjadi penyebab planning fallacy.

Planning Fallacy dapat terjadi pada sesorang yang terbiasa dengan kesalahan yang berulang dan tidak belajar dari kesalahan yang lalu. Selain itu, planning fallacy terjadi karena kita hanya fokus pada gambaran besar dalam suatu hal,tanpa melihat detail bahwa bisa saja terdapat kendala yang tidak terprediksi secara umum. Kebiasaan Planning Fallacy ini dapat berakibat buruk bagi mahasiswa, seperti telat mengumpulkan tugas yang mengakibatkan dapat nilai rendah, menurunkan kualitas diri dan kepercayaan orang lain terhadap tanggungjawab yang dipegang, merasa stress dan tertekan, serta dapat menghambat kegiatan atau pekerjaan lainnya.

Yuk, sadari dari sekarang agar kita tidak terjebak dari planning fallacy! Berikut ini ada beberapa tips agar kita tidak terjebak pada planning fallacy, yaitu:

  1. Mengerjakan tugas sedikit demi sedikit. Dengan cara mengerjakan tugas seperti ini, kita dapat mengetahui permasalahan yang dapat menghambat dalam proses pengerjaan tugas.
  2. Membuat deadline setiap tugas secara detail
  3. Harus berpikir posited dan optimis bahwa kita bisa mengerjakan tugas dengan tepat waktu
  4. Menjaga kesehatan mental agar perubahan mood tidak mengganggu kita dalam penyelesaian tugas

Kru: Nur Izhma dan Lala Pratiwi

Related articles

Recent articles