Medan, Persma Kreatif- Ngobrol Buku mengadakan diskusi buku kumpulan puisi “Celakalah Orang-Orang yang Jatuh Cinta” karya Titan Sadewo yang bertepatan di Kopi Bahagia Selalu, Kamis (23/12).
Acara dimulai dengan pembukaan oleh moderator Sieska Handayani yang langsung mempersilakan narasumber untuk memulai sesi diskusi dengan menyampaikan pendapatnya tentang buku “Celakalah Orang-orang yang Jatuh Cinta”.
Narasumber pertama, Sartika Sari mengatakan bahwa buku ini dapat menambah energi kita untuk menikmati kegaduhan hidup lewat-lewat pertanyaan-pertanyaan esensial yang mungkin kerap terlupakan.
Beliau juga mengatakan, “membaca buku kumpulan puisi Titan Sadewo seperti melihat jari-jari sakte mengomentari kehidupan manusia masa kini. Buku ini berpotensi untuk membantu pembaca keluar dari kerangkeng perasaan yang belakangan sering diperjual belikan di berbagai media, ia tidak terhubung dengan perasaan itu.”
Puisi-puisi dalam buku karya Titan Sadewo bereksperimen dan mencoba keluar dari keterikatan pada kata-kata. Ia memberikan ruang kepada pembaca puisinya untuk memberikan pemaknaannya sendiri.
Narasumber kedua, Franky Pandana mengungkapkan bahwa dalam buku ini Titan tidak menulis, tetapi menggambar. Titan tidak berpuisi, tetapi membuat lagu dan memberikan ruang untuk orang yang melihat gambarnya tersebut untuk mengisi apa yang diisi di sana, dengan memberikan garis pada tulisan dan mengajak kita untuk memperhatikan kata yang ditulis.”
Titan Sadewo mengungkapkan bahwa seni menurutnya adalah surealisme, suatu hal yang tidak bisa dilihat di dunia, jika bisa dilihat di dunia untuk apa kita berseni? Seni menurutnya seperti seni yang menggambarkan kepala manusia yang memiliki badan hewan, hal seperti itu yang disebut seni.
“Seni itu menarik, suatu imajinasi yang diciptakan oleh seseorang yang tidak ada di dunia,” ucap Titan.
Kru 34 : Mey & Hafizna
