Kampus Mengajar merupakan salah satu bagian dari program Kampus Merdeka yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan. Program Kampus Mengajar sendiri nantinya akan dilaksanakan secara luring maupun daring di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) berakreditasi C di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
Febriyanti Sayekti, yang biasa dipanggil dengan sebutan Feby, merupakan mahasiswa semester 5 Program Studi Pendidikan Matematika Bilingual stambuk 2019, Ia mendapat kesempatan untuk dapat terjun langsung mengabdi pada program Kampus Mengajar Batch II di SD Negeri 107408 Batu Layang, Sibolangit, Sumatera Utara yang dimana notabennya termasuk di daerah 3T bersama dengan rekan-rekan kelompok Kampus Mengajarnya yang terdiri dari Annisa Bil Qisthi Marpaung (Pendidikan Matematika, stambuk 2019) dan Risdayanti Simorangkir (Pendidikan Kimia, stambuk 2018) Universitas Negeri Medan. Feby dan rekan-rekannya mendapat arahan serta bimbingan dari dosen Universitas Negeri Medan selaku Dosen Pembimbing Lapangan mereka yakni Bapak Rajo Hasim Lubis, S.Pd., M.Pd.
“Alasan saya mengikuti kegiatan kampus mengajar ini yang pasti untuk melatih dan meningkatkan kemampuan saya dalam mengajar, karena sesuai prodi saya yang nantinya akan menjadi seorang guru di masa depan. Selain itu, saya juga ingin menambah pengalaman dan hubungan sosial karena di program kampus mengajar ini nantinya kami akan mengabdi ke sekolah bersama teman- teman yang berasal dari berbagai jurusan ataupun perguruan tinggi dari seluruh Indonesia” ungkap Feby.
Feby mengatakan, siswa-siswa disana sangat senang dan bahagia ketika Tim Kampus Mengajarnya tiba dan mengajar disana. “Respon mereka senang banget ya, seperti mendapat teman baru. Mereka juga selalu pamit sama kami sewaktu pulang sekolah, mereka mengatakan “dadah bu, besok kita jumpa lagi ya” ungkapnya.
Para mahasiswa Kampus Mengajar di sekolah ini dibagi ke dalam 3 kelas atau 2 kelas oleh guru disana, tujuannya untuk membantu para guru dalam mengajar, khususnya mengajar mereka dalam membaca, menulis, dan berhitung. Karena, para siswa disana masih banyak yang belum mengenal huruf abjad dan angka pada kelas 1, masih sulit untuk mengingkat angka. Bahkan Ia mengatakan bahwasannya terdapat beberapa siswa kelas 4 dan kelas 5 yang masih belum bisa membaca.
Feby dan rekan-rekannya sendiri bukan merupakan orang asli sibolangit, melainkan beberapa diantara mereka ada yang berasal dari kota Medan. Walaupun jarak yang mereka tempuh sangat jauh, namun tidak membuat mereka tidak bersemangat dan juga menyerah, justru hal inilah yang membuat mereka semakin semangat dan bertekad untuk mengabdi kepada siswa-siswa yang bersekolah ditempat 3T tersebut. Ia mengatakan, mengabdi itu haruslah ikhlas dan tidak melihat lokasi-lokasi dimana kita berada. “Jika Anda ingin mengabdi untuk negeri, maka mengabdilah dengan ikhlas, tanpa pilih sana-sini, jalani sajalah apa yang menjadi tanggung jawab kita dalam pengabdian, semua yang kita lakukan pasti ada hikmahnya,” pungkasnya.
Selanjutnya, Feby berharap agar program Kampus Mengajar dapat dijalakankan dengan semestinya, tidak hanya melihat materi semata, namun menilik dari sisi kebaikan yang kita berikan untuk negeri.
“Harapan saya semoga dengan adanya kegiatan kampus mengajar ini dapat membantu dan meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah tempat kami mengabdi, khususnya dalam bidang literasi dan numerisasi. Apalagi di masa pandemi ini banyak anak SD yang hampir putus sekolah karena terkendala jaringan internet, orang tua mereka yang tidak punya android, sehingga mereka tidak bisa melanjutkan pendidikannya,” tutupnya.
Kru: Rizky Agassy
 dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) berakreditasi C di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).){kind=link}