Medan, Persma Kreatif– Marvel Cinematic Universe atau biasa dikenal MCU baru saja merilis film terbaru mereka yang berjudul Guardian of The Galaxy Volume 3 pada tanggal 3 Mei lalu. Film ini merupakan sekuel ketiga dari film Guardian of The Galaxy. Sama seperti kedua film sebelumnya, film yang disutradai oleh James Gunn ini menceritakan tentang petulangan para penjaga galaksi yang dipimpin oleh Peter Quill (Chris Pratt). Dalam petulangan kali ini, mereka memiliki misi untuk menyelamatkan nyawa Rocket dan harus berhadapan dengan villain High Evolutionary (Chukwudi Iwuji).
Guardian of The Galaxy Vol.3 menjadi angin segar dalam dunia perfilman MCU yang belakangan ini sering dianggap “asal jadi”. Dari awal kemunculan, film serial ini salah satu film MCU yang memiliki konsistensi dibandingkan film-film MCU lainnya. Komedi yang tidak pernah maksa, karakterisasi yang kuat, alur yang menarik, visual efek yang ciamik, dan juga soundtrack yang asik.
Film dibuka dengan kemunculan Adam Warlock (Will Poulter) yang ditugaskan oleh High Evolutionary untuk menangkap Rocket Raccon (disuarakan oleh Bradley Cooper). Aksi dari Adam Warlock tersebut berhasil digagalkan oleh para Guardian of the Galaxy, akan tetapi Rocket mengalami luka parah, dan disinilah petualangan para penjaga galaksi untuk menolong Rocket dimulai.
Dari pembukaan film saja, penonton sudah disuguhkan dengan aksi dan juga emosi yang mendalam dari tiap scene. Terlihat jika James Gunn benar-benar sepenuh hati dalam menyutradarai film ini, tak heran karena kemungkinan ini akan menjadi film terakhirnya di MCU. Film ini benar-benar bisa membolak-balikkan emosi penonton, tertawa lalu kembali berurai air mata. Flashback dari kisah masa lalu Rocket sukses menjadi scene paling emosional, apalagi bagi para pecinta hewan pasti akan meneteskan air mata. Keputusan tepat dari James Gunn yang memfokuskan cerita terhadap Rocket, yang berhasil menciptakan suasana haru biru sepanjang film diputar.
Walaupun cerita berfokus terhadap Rocket, pengembangan karakter yang lain juga tidak dilupakan oleh James Gunn. Mencondongkan tentang Nebula yang tidak hanya menjadi sekedar side kick. Aksi Groot yang luar biasa keren untuk disaksikan. Mantis dan Drax juga lebih diperlihatkan potensinya dalam film ini. Drax salah satu karakter yang menjadikan film ini semakin emosional, karena konklusi filmnya menjadikan Drax karakter yang krusial. Gamora juga menjadi karakter yang menarik, karena memiliki peran yang sangat fresh dalam memandang para penjaga galaksi dari kacamata yang baru. Karakter-karakter sampingan juga lebih ditonjolkan lagi potensinya oleh Gunn dalam film ini, seperti Kraglin dan juga Cosmo. Adam Warlock dalam film ini juga dibuat sangat comic accurate.
Untuk sinematografi dari film ini tidak perlu diragukan lagi, penggunaan CGI yang ciamik sukses memanjakan mata para penonton seperti tanpa celah. Penggunaan soundtrack yang tepat juga mendukung tiap scene dari film ini dan memberikan nostalgia terhadap para penonton. Guardian of the Galaxy Vol.3 sukses mengajak para penonton kembali merasakan serunya menonton MCU.
Film Guardian of the Galaxy Vol.3 kembali memberikan harapan kepada para fans untuk kualitas film MCU kedepannya, terutama dalam Marvel Phase 5. Setelah sedikit dikecewakan dengan kualitas dari film Ant-man and the Wasp : Quantumania yang menjadi pembuka Marvel Phase 5. Guardian of the Galaxy Vol.3 sudah dapat anda saksikan di bioskop seluruh Indonesia mulai tanggal 3 Mei lalu
