Medan, Persma Kreatif – Aliansi Pers Mahasiswa (APM) Sumatera Utara mengadakan diskusi mengenai perusakan sekretariat Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Dinamika di Aula Gedung UKK/UKM UIN SU, Kamis (8/9). Rapat tersebut dihadiri oleh beberapa perwakilan LPM seperti LPM Suara USU, Persma Kreatif Unimed, dan LPM Teropong UMSU. Rapat ini bertujuan untuk mengevaluasi pernyataan sikap dan tuntutan dari APM Sumut kepada pihak rektorat UIN SU.
Perusakan sekretariat diketahui ketika salah satu kru Dinamika, Haris yang memasuki sekret pada Selasa, 6 September 2022. Didapati berbagai dokumen telah berserakan, fasilitas sudah rusak seperti jendela dan printer, tetapi tidak ada barang yang hilang. Belum diketahui siapa pelaku di balik kejadian tersebut. Namun, pimpinan umum LPM Dinamika masih berharap agar siapapun oknum yang merasa tidak senang dengan pemberitaan LPM Dinamika dapat membicarakannya secara kritis, bukan anarkis.
“Kita sebagai mahasiswa harusnya dituntut untuk berpikir kritis dan tidak anarkis. Jika dengan cara seperti itu, bukannya menyelesaikan masalah malah memperpanjang masalah, hingga akhirnya berita kerusakan itu booming di mana-mana,” pungkas Fadhlan, selaku Pimpinan Umum LPM Dinamika.
Pihak APM Medan dan LPM sekitar juga turut berbelasungkawa dan berharap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi di ruang lingkup pers mahasiswa. Muhamad Iqbal, selaku koordinator APM Sumatera Utara mengungkapkan, “dari pihak APM sendiri meminta kepada rektorat UINSU agar bisa turun tangan untuk mengusut tuntas hal ini. Bukan hanya mengusut tuntas, namun juga dapat menemukan dan memberikan sanksi yang tegas terhadap pelaku.”
“Dan terakhir, meminta kepada pihak UIN SU untuk dapat menjamin keselamatan kru-kru Dinamika dalam menjalankan tugas-tugasnya, karena apabila hal ini tidak diusut tuntas dikhawatirkan bukan hanya secretariat yang dijadikan korban, namun juga para kru,” tambah Iqbal.
Di balik kejadian ini, Fadhlan dan para kru Dinamika tidak akan terpuruk dan masih akan terus menjalankan tanggung jawabnya sebagai jurnalistik kampus. Hal ini diungkapkan oleh Fadhlan, “kami insyaallah tetap menjalankan tugas kami sebagai pers mahasiswa, tetap professional dan kritis, tetap memperjuangkan kebenaran, apa yang tidak baik itu kita hapuskan. Meskipun ada pihak yang memprovokasi, kita harus tetap menjaga dan memegang teguh nilai-nilai dan kode etik jurnalistik.”
Kru: Salamah dan Yasmin
