Medan, Persma Kreatif- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) se-Sumatera Utara menggelar aksi unjuk rasa atas ditetapkannya kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dibuat oleh pemerintah pada Rabu (7/9). Aksi dimulai pada pukul 16.00 WIB di depan kantor DPRD Sumatera Utara.
Dina Maysarah selaku Kader HMI menyatakan bahwa kebijakan pemerintah terhadap kenaikan harga BBM tersebut tidak pro rakyat. Pernyataan itu diungkapkannya dengan lantang pada aksi unjuk rasa tersebut, “oleh karena itu, HMI mewakili rakyat di Sumatera Utara ingin menyampaikan kepada pemerintah bahwa hari ini kebijakan tersebut sangat tidak pro terhadap rakyat.”
Diputuskannya kenaikan harga BBM dan bahan pokok lainnya memiliki dampak yang besar di kalangan masyarakat, khususnya ibu-ibu juga mahasiswa. Hal ini dikarenakan tarif angkutan umum yang turut naik akibat kenaikan harga BBM.
Mulanya HMI sudah mengajukan untuk melaksanakan aksi pada pukul 14.00 WIB. Namun, aksi tersebut baru terlaksana pada pukul 16.00 WIB yang dimulai dengan mengarahkan mahasiswa untuk berbaris di depan gerbang masuk kantor DPRD Sumut. Aksi dilanjutkan dengan penyampaian orasi oleh salah satu kader HMI dengan menyampaikan beberapa tuntutan, salah satunya adalah menolak kenaikan harga BBM. Mereka menuntut DPR membuat UU perlindungan data pribadi, menurunkan tarif dasar listrik, memberantas mafia migas juga mengecam represifitas pengamanan terhadap gerakan mahasiswa.
Dalam aksi unjuk rasa, sejumlah atribut berupa bendera organisasi, spanduk serta tulisan yang berisi penolakan terhadap kenaikan harga BBM juga dibawa oleh para mahasiswa. Namun, hingga pukul 17.00 WIB mahasiswa masih belum mendapatkan tanggapan dari anggota DPRD Sumut terkait tuntutan yang dilakukan. Hingga mahasiswa membakar ban sebagai bentuk kontra atas kenaikan harga BBM.
Pada pukul 17.30 beberapa anggota DPRD Sumut turun untuk memberikan tanggapan terkait tuntutan yang diberikan. Mereka menyatakan sependapat dengan para mahasiswa dan akan memperjuangkan aspirasi yang disampaikan. Mereka juga akan mengupayakan adanya perubahan perihal ini dan berusaha menjalin hubungan intens dengan mahasiswa agar aspirasi dapat terlaksana. Respon mengenai info lebih lanjut segera disampaikan dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Setelah tanggapan dari anggota DPRD Sumut, Halim selaku pimpinan aksi memberikan tanggapan jika unjuk rasa yang disampaikan hari ini tidak didengar. Mereka akan kembali melakukan aksi demonstrasi dan berdialog dengan anggota dewan terkait harga BBM yang tidak juga turun. Aksi demontrasi dibubarkan pada pukul 18.05 WIB setelah diberikannya tanggapan oleh anggota DPRD Sumut terkait aksi yang dilakukan.
Kru: May & Hafizna
