Citayam Fashion Week, fenomena yang viral, terjadi di kawasan Sudirman, tepatnya di Taman Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta. Fenomena ini tengah marak di kalangan remaja-remaja dengan outfit yang cukup mencolok dan eksentrik, mengundang banyak komentar dari warganet. Kawasan sudirman ini menjadi tempat menunjukkan gaya khas masing-masing remaja yang terinspirasi dari media sosial dan teman sebaya. Tidak hanya menjadi ajang untuk unjuk fashion, tetapi juga, menjadi tempat bertemu orang baru dan meningkatkan rasa persaudaraan.
Banyak yang masih terheran-heran dengan kehebohan ini, yang kemudian menarik perhatian banyak content creator untuk melakukan interview atau sekadar membuat konten. Fenomena ini meledak ketika salah satu video yang viral di media sosial TikTok dan beberapa muda-mudi komunitas bebas Citayam, dipilih menjadi bintang iklan Dengan nama Bonge, Jeje, Roy, dan Kurma yang sekejap mata menjadi tenar.
Citayam sendiri pada dasarnya merujuk pada kawasan Depok, Jawa Barat, yang menjadi asal sebagian remaja-remaja itu. Tetapi, tidak hanya dominan Citayam, banyak yang datang dari luar daerah, seperti Tangerang Raya, Lebak, Banten, Bogor, Bojonggede, Bekasi Raya, dan masih banyak lagi. Luasnya trotoar serta taman kota yang disuguhi pemandangan gedung tinggi mengajak para remaja-remaja yang datang untuk healing atau melepas diri dari asal realitas hidup mereka.
Dampak positif dengan adanya fenomena ini memang terlihat dengan jelas, terutama bagi kaum muda yang ingin mencari jati dirinya. Banyak remaja yang mecari jati diri, ruang publik dengan keramaian inilah mereka bisa mengikuti perkembangan serta eksis, berbagi dengan sesamanya, memperluas lingkup pergaulan dengan remaja dari daerah yang berbeda, menemukan dunianya, bahkan menemukan jodohnya. Fenomena juga berdampak pads pedagang keliling di sekitar area tersebut, berupa kopi dan mi instan yang diserbu para remaja. Dengan harga terjangkau, para pedagang merasa senang bisa mendapatkan penjualan yang laris serta pembeli bisa menikmati makanan dan minuman dengan susasana yang berbeda. Pada setiap fenomena yang terjadi tidak menutup kemungkinan dampak yang diberikan hanya dampak positif saja.
Fenomena Citayam Fashion Week yang viral ini sudah seharusnya bisa menjadi sadar masyarakat yang berhak menikmati fasilitas publik yang lengkap seta modern, dan mendukung pengedukasian publik bagaimana masyarakat yang bisa menjaga fasilitas dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Tetapi perkembangan teknologi saat ini, yang dipenuhi remaja-remaja yang melek teknologi dan sosial media, tidak menutup pintu masalah dan kegaduhan di dunia maya bahkan dunia nyata.
Sandiaga Uno sebagai menteri pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia, berpesan pada mereka agar tidak menimbulkan keonaran di lokasi tersebut, tidak membuang sampah sembarangan, menghargai penggunaan fasilitas umum, dan tidak merokok. Pada kesempatan yang sama beliau juga menyebut pihaknya telah memberikan apresiasi berupa beasiswa pada beberapa anak di lokasi tersebut yang memiliki bakat dalam membuat konten. Melalui fenomena “Citayam Fashion Week” ini akan tidak memiliki makna dan disayangkan jika berlalu begitu saja, namun setiap warga berhak memperoleh pengelola dan menikmati kota yang aman dan ramah jika dinikmati dan dijaga dengan baik.
Ckb: Pangeran