asd
24 C
New York

Yasahime: Princess Half-demon sekuel ‘Inuyasha’ tanpa embel-embel Next Generation

Published:

Setelah 11 tahun yang lalu Inuyasha – The Final Act tamat. Benar-benar suatu kejutan yang menarik di tahun 2020 Sekuel Inuyasha “Yasahime: Princess Half-demon muncul kepermukaan dan menjadi perhatian warga pecinta anime di seluruh dunia. tentu saja kehadian sekuel ini memunculkan pro dan kontra. Pihak pro yang antusias dengan sekuel ini sebagai pelepas rindu dan nostalgia terhadap Inuyasha yang menjadi salah satu tontonan wajib anak-anak di indonesia. Sedang pihak kontra menyakini ini sebagai salah satu produk next generation lainnya yang hanya menjual nostalgia para fans lama Yang hanya ingin melihat tokoh lama kesukaan mereka muncul kembali.

Yasahime: Princess Half-demon berpusat kepada sepasang saudari kembar Towa dan Setsuna yang merupakan anak dari Sesshomaru saudara dari Inuyasha terpisah dalam sebuah indside kebakaran hutan. Di tengah perjalanan dalam mencari adik perempuannya, towa justru menemukan sebuah gua yang mengirimnya ke jepang pada masa kini, yang dimana dia ditemukan dan dibesarkan oleh saudara laki-laki kagome higurashi, dan keluargannya. Sepuluh tahun kemudian, gua yang menghubungkan kedua era tersebut pun kembali terbuka, dengan Higurashi Towa yang kembali bertemu Setsuna, yang sekarang telah menjadi seorang pembasmi iblis, namun tambil tanpa ingatan akan kakaknya sama sekali. Bersama dengan Moroha Anak kandung dari Inuyasha dan Kagome, ketiga putri setengah siluman ini mengarungi dua era untuk mencari masa lalu yang hilang.

Menulis sekuel dari sebuah karya besar adalah tugas yang sulit dilakukan. Jika sekuel ini digarap dengan buruk maka akan melukai hati para fans yang sudah jatuh cinta pada series terdahulu. Sehingga pada akhirnya hanya menjadi racun dari cerita yang sudah digarap sebelumnya. Tapi setelah menonton beberapa episode anime ini penulis menaruh harapan besar pada sekuel ini, yang akan di uraikan dalam beberapa point.

Pertama sekuel ini tidak bergantung pada karakter lama untuk menarik para fans. Seolah ingin menghadirkan sebuah kisah baru yang mengambil latar pada kisah yang lama membuat Yasahime menjadi seolah berdiri sendiri. Penonton tidak disuguhkan dengan karekter lama agar tetap terus menonton anime ini. tokoh lama seperti Inuyasya dan Kagome hanyalah tokoh figuran numpang lewat yang hanya dibahas di awal untuk memulai cerita ini. selebihnya ini bergantung pada karakter baru yang akan menjadi teman petualangan baru kita. Seolah mengajak kita untuk terus maju kedepan, tanpa terlalu sering menginggat masa lalu dan hanya perlu menoleh sesekali.

Kedua tokoh tidak dibebani oleh figur tokoh lama. Berbeda dengan anime Boruto yang masih terus menggangkat Naruto sebagai bayang-bayang Boruto yang tidak bisa dilepaskan agar fans terus menonton Boruto (Mungkin akan dibahas di artikel yang berbeda jika penulis tidak malas). Yasahime disini tidak memperdulikan hal itu, tidak ada tokoh yang harus mereka lampaui ataupun dibenci terus-terusan. Dan hanya fokus pada tokoh Towa dan Sestuna bahkan mereka tidak mengenal keluarga asli mereka, bahkan mereka tidak peduli dan hanya fokus pada tujuan mereka sendiri sehingga mereka tidak perlu hidup dalam bayang-bayang orang tua yang harus dilampaui. Mereka tidak menjadi tokoh yang menyebalkan dan terus menerus mengeluh pada orang tua mereka yang merupakan legenda,

Ketiga adalah perasaan yang masih sama dengan menonton inuyasha. Kita akan masih melihat pertarungan dengan para siluman legenda Jepang, dengan pertarungan pengambaran yang lebih baik dan grafik yang sesuai dengan era sekarang. Tapi tetap membawa nostalgia kepada para penonton lama juga menjadi tontonan yang bagus untuk para penonton baru. Seolah sekuel ini hanya memoles dan memperharui konsep pengambaran dunia Inuyasha era feodal jepang yang masih kental dengan legenda mistis dan peperangan perebutan wilayah, dengan grafik khas tapi tidak kalah dengan anime baru dengan grafik era ini.

Akhir kata penulis berharap agar sekuel ini tidak menjadi anime dengan iming-iming Next Generation yang masih mengangkat tokoh lama untuk mencari simpatisan fans. Yasahime harus berdiri tegak tanpa harus dibantu oleh series pendahulu mereka yang sukese besar. Penulis hanya bisa meyakinkan pembaca untuk mencoba menonton anime ini tidak lebih dan semoga dapat pembaca bisa menikmati dan terhibur.

Related articles

Recent articles