asd
24.4 C
New York

UNTUNGNYA ADA CORONA

Published:

Covid-19 tiada henti-hentinya menjadi buah bibir di seluruh pelosok negeri. Kedatangannya tidak disambut dengan baik, sebab bentuknya tak dapat dilihat oleh mata telanjang. Bagaimana kita menyambut makhluk tak kasat mata tersebut? los!

Namun, ternyata makhluk tak kasat mata ini malah mengingatkan tentang kelemahan yang ada pada diri kita. Kita diingatkan tentang berbagai keterbatasan dan ketidakmampuan, mengingat betapa pengetahuan serta ilmu yang kita miliki sangat sedikit dan terbatas.

Percaya tidak percaya, mewabahnya virus corona di Indonesia perlahan-lahan membuka mata hati masyarakat untuk kembali memiliki rasa gotong-royong yang sudah lama tertimbun di dalam hati. Mereka mulai tenggang rasa terhadap keadaan negeri yang sedang tidak baik-baik saja. Mulai dari menjaga kebersihan diri hingga memperhatikan kesehatan lingkungan agar lebih sehat dan bersih.

Berita mengenai wabah Covid-19 memang membuat panik di sejumlah Negara, tak terkecuali Indonesia. Namun dibalik itu, wabah ini juga membuat hati nurani kita terketuk sebagai makhluk sosial. Masyarakat menjadi saling berbagi, yang mulanya acuh tak acuh terhadap nasib orang lain, sekarang merasa senasib sepenanggungan dan rela membagi hasil rezekinya kepada sesama.

Para influencer pun turut mengadakan penggalangan dana untuk membantu mengatasi pandemi Covid-19 ini.
Kita menjadi peduli terhadap sesama dan mempererat tali persaudaraan. Kepedulian itu muncul untuk membantu pemutusan mata rantai penularan covid-19 dengan cara berdonasi masker, hand sanitizer dan sabun cair antiseptik pada orang yang sakit, tenaga medis, dan orang yang berisiko.

Kita juga berkerja sama melakukan social distancing juga isolasi diri. Mengingat bahwa hidup manusia secara tidak langsung saling terhubung, kita diingatkan betapa berharganya nyawa manusia yang satu dengan yang lain. Hal ini secara tidak langsung meringankan pekerjaan tenaga medis, agar mereka bisa tetap bekerja dan berjuang optimal melawan corona.

Bencana biasanya menyatukan masyarakat dan memicu tindakan solidaritas di antara sesama. Bagaimana pun pandemi covid-19 telah menyatukan seluruh umat manusia melawan ancaman nyata. Manusia saling membantu tanpa perlu melihat suku, ras, atau kepercayaan. Para relawan/volunteer pun turut terjun langsung kelapangan untuk menghadapi pandemi yang masif ini.

Meskipun begitu, tetap ada beberapa kriteria yang ditetapkan sebelum seseorang bisa menjadi relawan. Termasuk, apa pula peran yang akan dijalani para relawan nantinya.
Secara tidak langsung, kebijakan pemerintah untuk work from home (WFH) di Indonesia menurunkan kadar polusi udara. Dimana banyak orang menghentikan aktivitas diluar untuk sementara dengan belajar di rumah, kerja di rumah dan ibadah di rumah, mengurangi tingkat pencemaran udara.

Seperti pernyataan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) “….nampak pada saat wabah virus corona pada Maret 2020 ini, kualitas udara jauh lebih bersih,” tulisnya di akun Instagram LAPAN, Minggu (29/3).
Masa karantina tanpa kita sadari, mengembangkan kreativitas gen z (generasi z) dengan penggunaan aplikasi tiktok. Sibuk bertiktok ria untuk menghilangkan rasa suntuk semalam, anak bangsa diajak untuk membuat konten positif. Banyaknya pilihan lagu, filter, dan beragam stiker, mengasah kreativitas kita dalam bidang editing. Selain itu, tiktok juga dapat membantu pengusaha/penjual dalam memasarkan produknya. Dengan hasil video singkat yang begitu menarik, memberi daya tarik tersendiri untuk menggaet para pelanggan.

Ancaman dapat menjadi peluang, bila kita cekatan dalam menanggapinya. Ditengah maraknyaa pandemi yang merajalela, hal ini dapat menjadi sebuah peluang bisnis. Bisnis apa sih yang bisa kita lihat ditengah-tengah maraknyaa wabah ini? Bingo! Bisnis masker dan peralatan kesehatan lainnya. Mengapa negara kita tidak menjalankan ekspor masker, yah? Bukankah kita memiliki pabrik? Persetan saja dengan cibiran “Untuk rakyat sendiri saja masih kurang, malah mau ekspor keluar”. Keadaannya berbanding terbalik, sekarang Indonesia malah impor untuk persedian masker, padahal negara kita sama nasibnya dengan negara lain yang positif corona.

Nah ini nih, yang dimaksud untungnya corona, jadi jangan asal main tuding dulu! Mari sama-sama kita bersatu seluruh warga bangsa untuk mengikuti kebijakan pemerintah yah, jangan ngeyel! Sebab, ini bukan tugas pemerintah saja. Namun tugas kita semua sebagai warga negara agar mencegah resiko kehilangan nyawa.

Related articles

Recent articles