asd
23.3 C
New York

Picture Perfect: Lukis Cinta Apa Adanya by Pradnya Paramitha

Published:

Buku Pitcure Perfect oleh Pradnya Paramitha

Pelukis satu itu tak seperti umumnya pelukis yang pernah dikenal Sadina. Tubuhnya kurus tapi tak kerempeng. Kulitnya bersih. Rambut ikalnya sedikit panjang namun tak berantakan. Penampilannya segar dan sedap dipandang. Tapi tak hanya itu yang membuat sosok Andi Samandjaya begitu berbeda bagi Sadina. Andi juga mantan aktivis antikoruptor garis keras.

Saat ini hidup Sadina seolah sedang dijungkirbalikkan oleh fakta bahwa ayahnya masuk penjara karena korupsi. Untuk meringankan beban tanggung jawab ibunya, Sadina bekerja sebagai reporter freelance di sebuah majalah. Salah satu tugasnya adalah mewawancarai Andi Samandjaya, pelukis muda yang sedang menanjak kariernya. Perjumpaan itu membuat Sadina mengubah pandangannya tentang dunia seni yang selama ini asing baginya.

Namun ketika cinta mulai hadir, apakah Sadina siap mengungkapkan bahwa dirinya adalah anak koruptor? Sebab, kesungguhan perasaan Andi terhadap Sadina justru menciptakan kerumitan baru dalam hidup Sadina, yang sedang berjuang dengan segala tantangan tanpa kemewahan dan kemudahan yang dulu dimiliki olehnya.

I don’t know why I love this book so much sampe aku rela install tiga aplikasi belanja online demi bisa meluk novel ini. Seperti mencari jarum di tumpukan jerami atau mendapatkan photochard member boyband BTS keluaran lawas. Sulit sekali. Tapi, dengan effort dan keseriusan akhirnya aku bisa mendapatkannya dan langsung checkout dua unit. Setelah sampai ternyata bukunya sudah second, beginilah bund efek belanja online namun tidak memerhatikan deskripsi produk. Mohon jangan ditiru.

“Maafin koruptor? Kalo pembunuh masih bisa gue maafin. Tapi kalo koruptor buat seribu candi dulu baru gue maafin!” Andi Samandjaya

Novel ini bercerita tentang seorang gadis yang harus melalui hari-hari sulit setelah ayahnya dipenjara karena kasus korupsi. Novel ini cukup unik karena pengarang menulis dari sudut pandang anak koruptor. Mengenai perasaan gadis itu, mengenai kehidupannya yang berubah, mengenai usahanya untuk kembali menjadi anak yang percaya diri.

Kehidupan Sadina mulai berubah seratus delapan puluh derajat setelah ayahnya, Effendi Haries dinyatakan bersalah dan harus mendekam di penjara atas kasus korupsi. Awalnya Sadina pikir ini bukan masalah besar. Dia dan ibunya Utari Haries pasti mampu melewati ini semua. Tapi kenyataannya, Sadina tidak sanggup harus hidup dengan mata-mata yang terus mendelik sinis padanya, harus hidup di rumah kecil yang bahkan airnya mungkin penuh dengan bakteri yang menyebabkan gadis itu enggan mandi selama tiga hari dan mungkin akan selamanya jika saja Sadina tidak merasa kegerahan dengan keadaan badannya yang lengket dan bau.

Sementara itu, Utari Haries yang tidak tega melihat keadaan putrinya berusaha sekuat tenaga untuk membuat putri tunggalnya tersebut nyaman dengan keadaan mereka sekarang termasuk bekerja menjadi tukang masak di salah satu rumah makan milik temannya. Melihat ibunya yang berusaha berkerja mati-matian untuk membuatnya nyaman, Sadina tersentuhdan juga mulai berfikir untuk bekerja demi meringakan beban ibunya. Dibantu oleh sepupunya Virga, Sadinapun melamar menjadi karyawan magang disebuah majalah lifestyle yang akhirnya mempertemukannya dengan Andi Samandyaja

Pertemuan pertama mereka dimulai ketika Sadina ditunjuk oleh atasan nya untuk menggantikan rekan kerja nya untuk mewawancarai seorang seniman yang tengah naik daun, Andi Samandjaya. Tidak jauh berbeda dengan novel lainnya, pertemuan Sadina dan sang seniman tidak berjalan dengan baik. Andi yang perfeksionis dan tepat waktu merasa diremehkan oleh Sadina yang datang terlambat nyaris satu jam sehingga Sadina gagal melakukan wawancara hari itu, dan pertemuan selanjutnya didominasi oleh Sadina yang terus-terus mengejar Andi agar mau diwawancarai dan kemudian semua mengalir begitu saja.

“Orang bilang jatuh cinta itu absurd. Aneh. Tidak masuk akal. Sadina merasa dirinya hanya buang-buang waktu jika dia terus berusaha memikirkan alasan untuk menolak dari segala sesuatu yang absurd dan tidak masuk akan ini” Halaman 207

Nice story. Aku menikmati bagaimana penulis membangun chemistry antara kedua tokoh utama. Storyline ngalir lancar, ringan, dan mudah ditebak. Sayangnya konflik yang digadang-gadangkan di sinopsis kurang kesorot. Padahal konflik yang ada di novel ini tergolong tidak pasaran.

Well, aku cukup salut sama usahanya seorang Sadina yang mau kerja banting tulang buat mencari uang sambil ngerjain skripsinya yang udah dikejar deadline. Di samping itu juga dia harus bingung menghadapi perasaannya terhadap Andi yang bikin galau. Hectic banget pastinya ya..

Typo’s everywhere. Banyak banget kesalahan penulisan seperti kata depan atau imbuhan “di” dan juga tanda strip (-) yang tidak pada tempatnya. Ngga memengaruhi jalan cerita tapi cukup bikin sakit mata dan gemes tangan pengen perbaikin. Dijelaskan juga tokoh figuran Virga yang merupakan lulusan kedokteran ITB. Sejak kapan ITB punya jurusan kedokteran? Hm..

Terlepas dari berbagai kekurangannya, novel ini sederhana tapi begitu sarat akan makna tentang kehidupan. Bahwa apa yang kita nikmati sekarang bisa saja berubah sedetik kemudia tergantung skenario Yang Maha Kuasa.

I just like it as the way it is! Novel yang bagus untuk menemani weekendmu dengan secangkir coklat panas

  • Judul : Picture Perfect Lukis Cinta Apa Adanya
  • Penulis : Pradnya Paramitha
  • Penerbit : Plotpoint Publishing
  • Tahun terbit : 2013
  • Jumlah halaman : 269 halaman

Oleh Wiwid Fahreza (Calon Kru Baru 34 Persma Kreatif)

admin
adminhttp://persmakreatif.com
Hai, ini saya Admin Persma Kreatif. Apakah kamu punya Pertanyaan dan Saran? Biarkan saya tau!, Kirimkan ke Email kami perskreatiftim@gmail.com atau Melalui Intagram @Persmakreatif

Related articles

Recent articles