asd
27.6 C
New York

UNIMED Adakan Pemira Daring, Sudah Efektifkah?

Published:

Selasa, (15/12) Universitas Negeri Medan adakan PEMIRA (Pemilihan Raya) untuk pemilihan calon anggota Senat Mahasiswa Universitas, Senat Mahasiswa Fakultas, dan Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas yang dilaksanakan secara daring melalui aplikasi PEMIRA daring sesuai petunjuk pelaksanaan pedoman umum organisasi Kemahasiswaan Universitas Negeri Medan tentang pemilihan langsung dalam jaringan pada pasal 17.

Kegiatan PEMIRA ini dilaksanakan serentak di 7 fakultas Universitas Negeri Medan. Pencoblosan mulai dapat dilakukan pada pukul 09.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB.

Untuk melakukan pencoblosan, Mahasiswa diminta untuk mengakses laman PEMIRA menggunakan NIM dan password siakad masing-masing mahasiswa. Untuk menghindari terjadinya masalah yang tidak diinginkan pada server PEMIRA, Wakil Rektor Prof. Dr. Sahat Siagian menghimbau kepada para pemilih untuk mengakses link PEMIRA dan melakukan pencoblosan menggunakan laptop/pc, hal ini didasarkan karena aplikasi PEMIRA hanya dirancang untuk support browser laptop/pc

Adanya imbauan dari pihak rektorat untuk megakses aplikasi melalui browser laptop/pc, namun masalah server yang melemah tetap tidak bisa dihindari. Kurang lebih satu jam saat pembukaan akses aplikasi pemira dibuka, sebagian mahasiswa mengeluh akibat server yang melemah walau dengan menggunakan browser laptop/PC.

Menyikapi hal tersebut, pihak panitia Komisi Pemilihan Umum (KPU) Fakultas Ilmu Pendidikan menyampaikan kepada para peserta pemilih yang mengeluh masalah server yang melemah, untuk bersabar dalam mengakses aplikasi mengingat pencoblosan para calon masih dapat dilakukan sampai pada pukul 16.00 WIB. “Kita hanya bisa bersabar agar server bisa kembali stabil”. Ucap salah satu mahasiswi Fakultas Ilmu Pendidikan menyikapi masalah server yang melemah.

Diadakannya pemira daring ini merupakan alternatif yang dirasa agak tepat mengingat situasi dan kondisi Covid-19 dan mahasiswa masih banyak yang di kampung. Hal tersebut disampaikan mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni, Alwin Carofa “Merupakan hal yang cukup bagus, sih. Kita tidak perlu ke kampus untuk melakukan pemilihan. Semoga saja dengan diinisiasinya pemira daring ini tidak ada kesilapan data.” Ungkapnya.

Sementara, Persma Universitas Negeri Medan Ahmad Fahmi SB juga turut menanggapi mengenai PEMIRA yang diakan secara daring ini “Menurut saya PEMIRA diadakan terlalu terburu buru dan masih banyak hal yang lebih urgensi yaitu kepentingan mahasiswa lainnya Karena Unimed sendiri ada karena mahasiswa ” ucapnya melalui wawancara online.

Selain itu, tim KPU per Fakultas sendiri dibentuk sejak 2 minggu terakhir dan mereka juga tidak diberi akses untuk memantau atau mendata mahasiswa mana saja yang sudah memberikan hak suaranya.

Presma sendiri mengklaim, bahwa PEMIRA tatap muka lebih di efektif dilakukan dari pada secara online atau daring karena tidak semua mahasiswa mendapatkan bantuan kuota di semester genap ini.

“Menurut kebijakan 3 menteri bahwasanya semester depan sudah diadakan pembelajaran langsung atau offline apabila diundur sedikit waktunya mungkin bisa lebih efektif dan mempermudah mahasiswa untuk memilih tidak seperti ini yaitu server yang down pada saat berlangsungnya PEMIRA di 30 menit pertama” Tutup Ahmad Fahmi.

Related articles

Recent articles