asd
23.8 C
New York

Menjawab Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021, BKKBN SUMUT Adakan Workshop Perumusan Isu Strategi Pengendalian Penduduk

Published:

Medan, Persma Kreatif — Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatera Utara mengadakan Workshop yang bertajuk “Perumusan Isu Strategi Pengendalian Penduduk di Provinsi Tahun 2022”, Kamis (17/2).

Kegiatan digelar secara langsung di Hotel Santika Medan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Kegiatan tersebut berlangsung dengan 27 peserta workshop dari berbagai perwakilan.

Perguruan Tinggi serta badan pemeritah yang terlibat kerja sama dengan BKKBN Sumatera Utara, untuk mengimplementasikan beberapa program yang ditawarkan dalam rangka menjawab Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting sampai pada taraf 14% tahun 2024.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal kehidupan setelah lahir, tetapi baru tampak setelah anak berusia 2 tahun.

Rugun Ulina Simarmata, S.Sos. dalam laporan peyelenggaraan sebagai panitia workshop perumusan isu strategi pengendalian penduduk di provinsi tahun 2022, menyebutkan bahwa beberapa alasan diselenggarakan workshop ini mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021, serta tingginya tingkat TFR (Total Fertility Rate) dan TFT (Tingkat Fertiliti Total) di Sumatera Utara. Kemudian workshop resmi dibuka oleh Syamsul Rizal Lubis, SH, S. Sos. MH selaku Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara.

Workshop ini mengundang beberapa narasumber, di antaranya Prof. Drs. Heru Santosa, MS., PhD. selaku Koalisi Kependudukan Indonesia Sumatera Utara. Beliau menyampaikan bahwa salah satu perumusan isu strategi pengendalian penduduk di provinsi tahun 2022 ialah strategi menurunkan TFR dengan penggunaan alkon dan penurunan unmet need di Provinsi Sumatera Utara. Gagasan ini disampaikan dengan berbagai dasar pemikiran di antaranya yaitu melibatkan mahasiswa sebagai salah satu implementasi dari Kampus Merdeka.

Dengan adanya kerjasama BKKBN dengan berbagai perguruan tinggi dapat menurunkan tingkat TFR, CPR naik, unmet need turun, dan mendorong kesejahteraan. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu adanya kolaborasi antar dosen dan mahasiswa yang tertuang dalam program KKN tematik, PLP, dan kegiatan pengabdian masyarakat lainnya yang bertema kependudukan. Pentingnya program bangga kencana terhadap khalayak masyarakat luas, selain menjalankan kewajiban sebagai mahasiswa dalam pengabdian masyarakat tersebut, mahasiswa akan mendapat sertifikat pengakuan setelah menjalankan salah satu program BKKBN.

Narasumber kedua yakni Dr. dr. Juliandri Harahap, MA. menyampaikan bahwa Perguruan Tinggi Tri Dharma saat ini tengah gencar dalam mendukung dan menyukseskan program percepatan penurunan stunting. Sama halnya dengan penyampaian narasumber pertama, Dr. dr Juliandri Harahap., MA. Fellow of Indonesian Society of Public Health (FISPH), Fellow of Indonesian Society of Community Medicine (FISCM),Sp.KKLP juga melibatkan mahasiswa sebagai komponen dari Perguruan Tinggi Tri Dharma, diimplementasikan pada Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Hal tersebut tertuang dalam sebuah program yang disebut dengan “Program Mahasiswa Penting (Mahasiswa Peduli Stunting)”. Program ini merupakan bentuk pendampingan kepada keluarga berisiko stunting. Mahasiswa ikut memberikan edukasi terutama kepada calon pengantin, ibu hamil berisiko, dan ibu menyusui.

Sesi kedua dilanjutkan dengan narasumber yang tidak kalah luar biasanya yaitu Bapak Dr. Haripin Togap Sinaga, BSc, MCN yang merupakan Dosen Poltekkes Kemenkes Medan. Konsep DASHAT (Dapur Sehat) adalah program usulannya dalam perumusan isu strategi pengendalian penduduk di provinsi tahun 2022. Dalam program ini melibatkan mahasiswa dan pemberdayaan masyarakat. “DASHAT dilaksanakan oleh pemerintah desa/kelurahan melalui pengembangan kelompok atau kelembagaan lokal yang sesuai dengan potensi dan kebutuhan penangan stunting yang ada di tingkat desa dan sekitarnya.” sebutnya.

Selanjutnya, kegiatan ditutup dengan pembacaan draf rumusan workshop oleh Muhammad Ancha Sitorus dan ditutup secara resmi oleh Syamsul Rizal Lubis, SH, S. Sos. MH selaku Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara.

Related articles

Recent articles