asd
23.3 C
New York

Menilik Bangsa Indonesia yang “Ramah”

Published:

Tahukah kamu bahwa bangsa Indonesia disebut-sebut sebagai bangsa yang ramah? Pada tahun 2019, dilakukan survei Ease Of Setting In Index (kemudahan menetap di suatu Negara) yang dilakukan oleh InterNations. Survei tersebut dilakukan dengan melakukan polling pada 20.259 orang yang merupakan anggota dari organisasi InterNation yang berasal dari 187 negara. Hasilnya, Indonesia menjadi Negara ke-8 dari 64 negara yang dianggap paling ramah di dunia.

Dari dulu hingga sekarang, Indonesia memang dianggap memiliki bangsa yang ramah, murah senyum, dan penuh dengan sopan santun. Nilai turun-temurun dari leluhur mengajarkan masyarakat Indonesia menjadi bangsa yang penuh dengan nilai-nilai kebaikan. Orang Indonesia dianggap mudah sekali melemparkan senyum, baik pada orang yang dikenal maupun orang asing. Hal ini menyebabkan orang luar negeri yang singgah di Indonesia menganggap Indonesia sebagai bangsa yang ramah, karena tak semua Negara memiliki bangsa yang murah tersenyum.

Bangsa Indonesia dianggap sebagai bangsa yang penuh dengan sopan santun. Namun, hal ini berbanding terbalik dengan hasil survei yang dilakukan Microsoft yaitu mengenai Digital Civility Index (DCI) pada tahun 2020. Survei ini dilakukan untuk mengukur tingkat kesopanan digital global. Hasil dari survei tersebut diperoleh bahwa bangsa Indonesia menduduki peringkat ke-29 dari 32 negara. Sebuah peringkat yang sangat rendah. Hal ini sekaligus menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang memiliki warganet paling tidak sopan se-Asia Tenggara.

Citra bangsa Indonesia adalah ramah, murah tersenyum, dan penuh dengan kesopanan. Namun mengapa kini dianggap sebagai netizen yang tak sopan? Nyatanya, penggunaan internet di Indonesia memang cenderung ‘kasar’ dan ‘liar’. Menurut Survei Microsoft, hoaks dan penipuan menjadi faktor tertinggi yang memengaruhi tingkat kesopanan orang Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa memang orang Indonesia masih belum cukup dewasa dalam bersikap di dunia maya. Ujaran kebencian yang marak dilontarkan oleh pengguna internet Indonesia juga tidak dapat kita elak kebenarannya. Kerap kali kita menjumpai ujaran kebencian penuh dengan kalimat kasar yang dilontarkan warganet Indonesia, baik kepada sesama maupun kepada orang dari Negara lain.

Jika sudah begini, masihkah Indonesia dianggap sebagai bangsa yang ramah? Kesopan santunan merupakan citra bangsa Indonesia yang sudah melekat pada diri bangsa sejak dahulu kala. Namun, segalanya kini ternodai dan kata ‘ramah’ tampaknya tak lagi bersatu pada jiwa setiap masyarakat Indonesia. Hal yang sungguh disayangkan jika nilai leluhur yang sejak dahulu selalu dijunjung kini mulai memudar dan menghilang ditelan masa. Bangsa Indonesia bukan lagi dikenal sebagai bangsa yang ramah, melainkan kini menjadi bangsa yang tak sopan, bahkan se-Asia Tenggara.

Kesadaran dari tiap individu merupakan hal penting yang harus kembali dibangun secara perlahan. Nilai sopan santun harus kembali ditanamkan untuk membangun kembali citra baik bangsa Indonesia. Sebab, kita tidak ingin dianggap menjadi yang paling tak sopan.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang ramah. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang penuh sopan santun. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang murah tersenyum. Untuk itulah, marilah kita membenahi diri sendiri dengan menjaga sikap di dunia nyata maupun di dunia maya, menjunjung tinggi nilai kesopanan dan kembali menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang ramah dan sopan.

Related articles

Recent articles