asd
27.6 C
New York

Kuliah Umum FE : Kebijakan Bank Indonesia Menyikapi Dampak Covid 19 Terhadap Perekonomian di Sumatera Utara

Published:

Kuliah umum yang setiap tahunnya di laksanakan oleh Fakultas Ekonomi, UNIMED, kali ini dilaksanakan secara daring untuk pertama kalinya pada (14/3/20).

Seperti biasa Kuliah umum ini diawali dengan sambutan dari Rektor Unimed, Dr. Syamsul Gultom SKM.,M.Kes, lalu dilanjutkan dengan pemaparan dari Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara, Wiwiek Sisto Hidayat.

Dalam kuliah umum ini beliau menjelaskan bagaimana kondisi ekonomi Indonesia terkait dengan merebaknya COVID -19. Seperti kita ketahui bersama, COVID-19 atau biasa dikenal juga dengan corona sudah menyebar di Indonesia sejak 2 Maret lalu. Banyak dampak yang terjadi karena penyebaran wabah ini, salah satunya dalam bidang perekonomian.

Berdasarkan data yang dirangkum oleh Bank Indonesia, COVID-19 menjadi faktor penahan pertumbuhan ekonomi Nasional. Baik dalam bidang parawisata ataupun ekspor dan impor barang serta jasa.

Mata uang USD juga mengalami penguatan terhadap mata uang di Asia termasuk Indonesia pada Maret, lalu rupiah kembali menguat pada bulan April karena fundamental ekonomi Indonesia yang cukup kuat.

Dampak COVID-19 terhadap perekonomian Indonesia, juga akan membayangi terhadap tiap provinsi yang ada. Sumatra Utara salah satunya.

Dari sisi eksternal, volume ekspor dan impor sudah mulai menurun di Sumatra Utara. Ekspor komoditas utama sudah menurun secara signifikan, kecuali karet yang meningkat karena disinyalir digunakan sebagai pembuatan sarung tangan di tengah pandemi COVID-19. Sementara impor yang masih tinggi adalah pakan ternak dan mesin industri.

Secara sektoral, hampir seluruh lapangan usaha di Sumut merasakan penurunan. Dalam bidang akomodasi dan transportasi salah satunya. Aktivitas penjualan juga termasuk, penjualan mengalami penurunan 40%-70%, namun penjualan ritel kebutuhan rumah tangga justru meningkat karena perilaku “stocking”.

Setelah menjelaskan secara rinci temtang data perekonomian di Indonesia atau lebih tepatnya Sumatera Utara dalam masa Corona ini, diberikan kesempatan untuk Mahasiswa bertanya. Terdapat satu pertanyaan Mahasiswa yaitu “Melihat meningkatnya perkembangan penggunaan Internet dan lainnya apakah pertumbuhan ekonomi dari sektor IT tidak bisa menutupi sektor lain yang terkena dampak?”

Pertanyaan itu kemudian dijawab oleh Bapak Wiwiek Sisto yang mengatakan bahwa Sektor IT masih sangat kecil khususnya di Sumatera Utara hanya sekitar 4% sedangkan sektor yg terdampak melebihi itu, misal sektor pertanian perikanan yg sudah 20%. Maka dari Itu, pertumbuhan ekonomi tidak bisa dibantu dengan sektor IT di Sumatera Utara.

Dari data yang tertera dapat disimpulkan bahwa dampak COVID-19 terhadap perekonomian sangat terasa. Melalui Kuliah Umum ini, diharapkan para Mahasiswa atau masyarakat tahu situasi yang tengah terjadi ini. Dengan begitu, masyarakat menjadi tahu bersikap untuk tetap menerapkan physical distancing dan himbauan pemerintah lainnya agar kasus corona ini cepat usai dan semua bisa kembali normal.

Related articles

Recent articles