asd
27.6 C
New York

Kolang-kaling Berzat Kimia? Yuk Cari Tahu Ciri-cirinya.

Published:

Kolang-kaling (buah atap) bukanlah nama cemilan yang asing, camilan kenyal berbentuk lonjong dan berwarna putih transparan dan mempunyai rasa yang menyegarkan. Kolang-kaling yang dalam bahasa Belanda biasa disebut glibbertjes yang secara harafiah berarti “benda-benda licin kecil” ini dibuat dari biji pohon aren (Arenga pinnata) yang berbentuk pipih dan bergetah. Untuk membuat kolang-kaling, para pengusaha kolang – kaling biasanya membakar buah aren sampai hangus, kemudian diambil bijinya untuk direbus selama beberapa jam. Biji yang sudah direbus tersebut kemudian direndam dengan larutan air kapur selama beberapa hari sehingga terfermentasikan.

Olahan kolang-kaling biasanya disajikan di hari lebaran Idul fitri ataupun hari besar lainnya dalam bentuk manisan. Oleh sebab itu, menjelang lebaran banyak para pedagang di pasar yang menjual olahan kolang-kaling siap konsumsi. Namun, masih ada para pedagang yang licik menjual dagangannya demi keuntungan semata dan tidak memikirkan dampak buruk pembelinya. Adapun hal negatif yang sering ditemukan, yaitu pewarna yang digunakan tidak pewarna makanan, pemanis yang digunakan memiliki kadar kemanisan yang sangat tinggi, serta perendaman kolang-kaling yang menggunakan kaporit agar tetap terlihat bersih dan jernih.

Adapun cara membedakan kolang-kaling berbahan dasar alami dan berzat kimia, yaitu : 1)Kolang-kaling yang sudah tercampur zat kimia tidak berbau asam, tidak sedap, berwarna mencolok dan alot. Sedangkan kolang-kaling alami berwarna tidak pekat, berlendir dan berbau asam. 2) Warna kolang – kaling yang tidak mengandung formalin adalah yang berwarna putih alami. Warna putih alami pada buah kolang – kaling yaitu bening tetapi juga sedikit kusam. Kemungkinan besar kolang – kaling berwarna putih pucat bak cat tembok sudah terpapar bahan kimia berbahaya.

Dampak zat pemutih dan pewarna pakaian pada manusia, yaitu perforasi esofagus (melubangi kerongkongan), menyebabkan kerusakan pada hati dan ginjal, menyebabkan kanker usus besar, hingga menyebabkan kematian jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Nah, itulah tips membedakan kolang – kaling yang berbahan dasar alami dan zat kimia. Jangan tergiur dengan harga jual yang murah. Mari kita cerdas dalam memilih makanan yang kita konsumsi, jaga kesehatan, dan selalu mengingatkan satu sama lain, waspadalah-waspaladah!

Related articles

Recent articles