asd
27.6 C
New York

Kilas Balik Gerakan Mahasiswa untuk Melawan Orde Baru diawal 90an, Kuliah Umum dan Bedah Buku Adera

Published:

Medan, Persma Kreatif — Universitas Negeri Medan melaksanakan kuliah umum dan bedah Bu Buku Aldera : Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999 di Gedung Auditorium Universitas Negeri Medan. Acara dibuka oleh Prof Dr. Syamsul Gultom, SKM., M.Kes. selaku Rektor Universitas Negeri Medan . Dalam acara ini hadir H. Musa Rajeksah M.Hum selaku Wakil Guberbur Sumut, H.Aulia Rachman, S.E. selaku Wakil Wali Kota Medan,Tim Aldera, para Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan, Direktur Pascasarjana, Kepala Biro, Ketua Lembaga dan Dosen se-lingkungan Universitas Negeri Medan. Kamis (02/03/23).

Melalui kata sambutannya, Bapak Rektor Syamsul Gultom mengatakan ‘’Atas nama Pimpinan Unimed menyampaikan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Unimed sebagai tuan rumah dalam kegiatan ini, kita sangat berharap melalui kegiatan ilmiah ini para kaum milinial menjadi pemantik terutama bagi mahasiswa Unimed untuk menempa jiwa kritis dan berguna untuk kemajuan bangsa. Secara mencatat bahwa gerakan mahasiswa yang bersatu dapat mengubah demokrasi yang terbelenggu, menjadi demokrasi yang membangun. Isi buku ini merupakan bacaan yang dapat memaknai kilas balik gerakan mahasiswa untuk melawan orde baru diawal 90an. Dan tentunya dengan kajian ilmiah ini kita berharap bisa secara aktif mengawal gerakan demokrasi, isi dan gagasan buku ini juga dapat menginspirasi para mahasiwa di tanah air ,khususnya mahasiswa Universitas Negeri Medan harus kritis dan peka terhadap Indonesia ini, meningkatkan kepedulian, kepekaan dan responsif terhadap persoalan kondisi bangsa, agar Indonesia menjadi negara maju dan unggul.

Dalam kuliah umum, Pius mengatakan buku Aldera ini merupakan peristiwa sejarah pra reformasi di Indonesia. Salah satu organisasi mahasiswa yang ikut menggaungkan reformasi dan aktif melakukan aksi adalah Aldera. Pius berharap melalui buku Aldera kaum muda tetap menjaga dan meningkatkan semangat untuk tetap berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia. Aldera adalah singkatan dari aliansi demokrasi rakyat, yang berjuang jauh hari sebelum reformasi tersebut terjadi yakni sejak awal 1990-an. Seiring berkembangnya reformasi dan tantangan-tantangan baru yang dihadapi bangsa indonesia, peran mahasiswa masih adalah untuk membentuk kesejahteraan rakyat.

Sementara itu, dalam paparannya Majda El Muhtaj mengatakan, saat ini mahasiswa memiliki tantangan tersendiri. Apapun zaman dan situasinya, mahasiswa harus menjaga semangatnya sebagai agen perubahan. Tentu kata reformasi itu, situasinya tidak sama dengan sekarang. Mahasiswa saat ini punya tantangan tersendiri. Tetapi meski begitu, semangat mahasiswa sejak dulu, harus selalu sama yakni membuat Indonesia lebih baik,” tegas pegiat HAM.

Narasumber lainnya, Roy Pakpahan mengatakan, mahasiswa harus kritis. Sikap kritis itu bisa di dapat dari membaca dan mengamati. Tidak cukup sampai di situ, mahasiswa juga harus terbiasa menulis, setidaknya di pers kampus. Pers kampus itu merupakan keharusan. Semakin banyak pers yang ada di kampus, maka wadah mahasiswa untuk menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan semakin banyak pula,” ujar Pemimpin Redaksi Law-Justice.co.

Sedangkan Nelly Armayanti mengatakan, “Jika mahasiswa 98 harus berdarah-darah turun ke jalan, namun mahasiswa generasi Z saat ini diuntungkan oleh kecanggihan teknologi. Sekarang dengan kecanggihan teknologi, mahasiswa bersama kaum terdidik lainnya bisa menggunakan media sosial untuk menyuarakan demokratisasi,” ungkap penggiat aktivitis perempuan. Dan dipenghujung acara di tutup dengan penyerahan cenderamata oleh rektor universitas negeri medan Prof Dr. Syamsul Gultom, SKM., M.Kes. kepada para narasumber dan foto bersama.

Kru : Ulfa

Related articles

Recent articles