asd
23.3 C
New York

Kenapa Anak Muda Ingin Cepat Kaya

Published:

Kaya sebelum umur 25 tahun, satu miliar pertama sebelum umur 30 tahun, sepatu supermie pertama yang harus kamu punya, mobil terong listrik terbaru yang baru kamu pesan tadi malam bisa sampai besok pagi karena punya banyak uang, pamer saldo ATM, Sepertinya Tren anak muda cepat kaya masih belum hilang walaupun konten para orang gila kaya raya sudah mulai meredup.

Sejak kasus Indra Kenz dan Doni Salmanan muncul ke publik, banyak konten media sosial yang membahas tentang kehidupan para crazy rich. Mulai dari rumahnya yang macam istana, mobil mewahnya, barang-barang branded yang harganya nggak masuk akal, sampai isi rekening bank yang digitnya panjang banget. Semuanya bikin saya geleng-geleng kepala. Yang ada di pikiran saya, itu kerjanya ngapain, sih? Kapan ya saya bisa seperti mereka? (Padahal saya cuman rebahan sambil main gesnhin impact dan membayangkan keqing menjadi istri saya hehehe), Kayaknya hidupnya enak, semua kebutuhan tercukupi, mau ini itu tinggal beli, nggak perlu memikirkan cicilan, tagihan utang, token listrik bunyi, uang buat gacha, beli skin dan beban hidup lainnya.

Mereka berusaha sangat keras membuka mata netizen bahwa cara cepat kaya di usia muda bisa dicapai dengan trading. Setidaknya itulah yang dicontohkan Indra Kenz dan Doni Salmanan. Financial literacy lewat teknik bragging dan flexing. Artinya, melebih-lebihkan biar terlihat keren dan intinya sih pamer, dengan di tambahkan bumbu bumbu motivasi biar terlihat keren.Berkat financial influencer seperti Indra Kenz, beberapa anak muda yang mendambakan kaya sebelum umur 30, kaya di usia muda, mulai melirik trading. Saham, kripto, sampai Binomo mulai digauli.Bahkan Indra sampai bikin kursus trading yang dilatarbelakangi pengalamannya yang sempat terjerat investasi bodong sampe ingin bunuh diri. Harapannya, dia bisa menjadi mentor untuk trader pemula guna meraih profit dan memperbaiki ekonomi keluarga. Ya walaupun pada akhirnya malah ekonomi keluarga murid kursusnya yang malah makin terpuruk. justru menjadi pelaku investasi bodong itu sendiri dan membuat korban-korbannya mau bunuh diri, Sangat plot twist.

Nyatanya, yang disombongkan Indra bukanlah hasil kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, maupun “kerja kerja kerja”. Melainkan hasil menipu dan manipulasi korban-korbannya di platform binary option Binomo. Financial literacy omong kosong yang sukses besar membuai banyak orang.

Bukan hanya soal trading tapi banyak juga para Finansial Influencer dengan halus melakukan Flexing dengan bilang berapa yang mereka habiskan untuk mobil listrik mereka, cerita satu miliar pertama saat masih muda, atau bicara soal NFT yang menjadi masa depan (walaupun sepertinya sudah mau mati). Selanjutnya, kita akan digoda dengan keluarga artis yang aji mumpung bikin token kripto, lalu pasangan artis yang membangun metaversenya sendiri. Muncul pula pengusaha muda religius nan inspiratif mengeluarkan aset kripto yang digadang-gadang kelak harganya bakalan meroket.

Era sekarang membuat seseorang jadi tidak sabar ingin serba instan dan mudah. Bahkan muncul pola pikir yang tidak realistis. Bagaimana mendapatkan kesuksesan atau kekayaan tanpa berlama-lama atau kesulitan Dengan keengganan berlama-lama dalam proses menuju sukses, tak heran banyak anak muda yang justru bergelimang harta dari hasil pinjaman atau hanya cerita belaka. Padahal, bahwa proses yang cukup berat dan lama, akan membuahkan hasil positif selama bisa komitmen (asik). Jadi mereka berharap memiliki semua itu dengan cara yang cepat, mudah, dan tidak perlu kerja keras. Ini juga mungkin dampak dari anak muda sekarang yang menginginkan serba instan.

Pada akhirnya kita Waspada dengan mereka yang pamer harta dan seolah menunjukkan bahwa kita bisa seperti mereka. Jangan-jangan mereka bisa flexing karena ada barisan orang yang “sukarela” menyerahkan uang untuk investasi yang nggak jelas. Menjadi kaya memang keinginan semua orang apalagi dengan iming-iming mulia ingin membahagiakan orang sekitar kita, padahal itu hanya justifikasi kita agar membenarkan keserakahan untuk cepat kaya. Percayalah emang kadang prorses kira tidak secepat Influencer di sosial media, tapi tidak semua yang kita lihat adalah kenyataan, perlu untuk mensyukuri apa yang kita miliki dan fokus pada hal yang ingin kita capai.

Related articles

Recent articles