asd
23.9 C
New York

Kekerasan di Layar Kaca Untuk Apa?

Published:

Kekerasan di layar kaca bisnis siaran, peran KPI dan hukum merupakan sebuah buku yang di tulis oleh salah satu dosen tetap Fakultas Hukum Universitas Tujuh Belas Agustus (UNTAG) Semarang yaitu Mochamad Riyanto Rasyid, S.H. M.Si. Mochamad Riyanto juga merupakan anggota KPI pusat pada tahun 2007-2010 dan sebagai ketua KPI pusat terpilih pada Februari 2011-2013. Sebagai bagian dari KPI ia memiliki visi dan misi, dimana visinya yaitu ia ingin mewujudkan moralitas dan intelektualitas tata kelola dunia penyiaran yang sehat, taat hukum, dan memiliki etika bisnis.
Ia memiliki beberapa misi antara lain berupaya mengarahkan orientasi dan budaya kerja KPI yang menjamin kepastian arah sistem penyiaran di Indonesia berdasarkan UU penyiaran; meningkatkan penegakan hukum (law enforcement) di bidang penyiaran dengan konfigurasi demokratisasi dan desentralisasi; pelibatan civil society dalam rangka pencarian legitimasi yang mendalam (legitimacy in depth) untuk sebuah proses pengawasan, penerbitan peraturan dan kebijakan di bidang penyiaran. Selain sebagai anggota dan ketua terpilih KPI Pusat, pria kelahiran 2 Januari 1962 ini pernaha menjabat sebagai ketua KPID Jawa Tengah dan pembina Student Media Watch (SMW). Ia juga aktif menerbitkan beberapa karya ilmiah tentang penyiaran, seperti peran media dalam politik lokal, urgensi radio komunitas, dan spektrum hukum lembaga penyiaran. Dikarenakan pengetahuannya mengenai seluk beluk penyiaran, membuat ia sering dimintai pendapat, terutama terkait hukum dan bisnis penyiaran.
Buku Kekerasan di Layar Kaca Bisnis Siaran, Peran KPI Dan Hukum ini adalah buku perdana Riyanto yang diterbitkan, meskipun baru buku ini yang diterbitkan, Riyanto telah menghasilkan banyak tulisan, antara lain “Regulasi Radio Swasta” (2005); “Siaran bencana dan Trauma Korban” (2005), “Menggagas UU Penyiaran” (2006); “Spektrum Hukum Lembaga Penyiaran” (2006); “Urgensi Radio Komunitas” (2007); “Peran Media dalam Politik Lokal” (2007); “Potret Dunia Penyiaran” (2007); “Jurnalisme Televisi di Indonesia’ (2012), dan pengantar-pengantar buku, seperti Eksistensi KPI dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia (2012); reknik Produksi Program radio Siaran (2012), dan juga termasuk penggagas buku-buku terbitan KPI Pusat: Blueprint penyiaran Digital (2012); Dinamika Perizinan Penyiaran di Indonesia (2012); Kasus Siet: Kemenangan Bagi Publik (2012); Frekuensi Milik Publik ( 2012); Mata dan Telinga Pemirsa (2012); TOT Literasi Media (2012); Database Perizinan Penyiaran Tahun 2011 dan 2012; dan kedaulatan Frekuensi (2013).
Buku Kekerasan di Layar kaca ini memiliki sinopsis ketika kita tidak berdaya “dipermainkan” oleh isi siaran televisi yang berlumuran kekerasan, yang ternyata hanya demi mempertahankan rating dan pemasukan iklan, pemirsa pun seolah terdepak dan tercabut dari akar nilai-nilai luhur bangsa yakni keadilan (memperoleh informasi) yang berketuhanan. Hal yang tadinya tidak BOLEH DIKETAHUI dan hal yang tadinya memang harus diketahui, misalnya, bercampur-baur dan kemudian membentuk “dunia baru” yang melampaui kenyataan sehari-hari pada umumnya, yang di dalam perspektif filsafat kontemporer disebut hiperrealitas. Realitas atas realitas inilah yang lantas merasuki kehidupan kita dewasa ini. Pelbagai hal-hal substantif penyiaran itu anda temukan dalam buku ini. Tayangan kekerasan di layar kaca yang memiliki korelasi dengan pelbagai faktor yang melatari. Analisis kritis sekaligus memberi solusi konstruktif penting dikedepankan sebagai respons atas fenomena aktual dunia penyiaran. Buku ini mencurahkan visi dan misi yang hedak dicapai penulis. Dalam buku ini penulis juga menuangkan beberapa karakteristik televisi, manfaatnya dan bahayanya. Ia juga menuliskan bahwa sistem penyiaran di Indonesia hanya semata demi kemakmuran rakyat. Buku ini menuangkan bahwa banyak kekerasan dilayar kaca, penulis juga menuliskan berbagai jenis tayangan kekerasan di televisi, kekerasan apa saja yang dibenarkan, dan sebagainya. Dalam buku ini juga di sampaikan solusi agar televisi menjadi guru yang menyemaikan kebaikan.
Buku ini banyak manfaatnya, khususnya untuk orang-orang yang perduli dengan pertelevisian di Indonesia. Buku yang bersifat informatif, edukasi, lengkap, dan logis ini sangat mempermudahan pembaca dan mengedukasi pembaca. Buku ini juga menggunakan kalimat yang bisa dimengerti sehingga memudahkan orang yang membacanya. Terdapat pula gambar seperti diagram, tabel dan tayangan kekerasan ditelevisi yang relevan. Buku ini juga menuangkan beberapa kalimat dari para ahli dan beberapa kalimat sebagai catatan-catatan kecil yang berguna dan memudahkan pembaca atas apa yang akan ia baca di halaman selanjutnya. Walaupun banyak kelebihan yang terdapat, buku ini juga memiliki kekurangan seperti, gambar yang disajikan dalam buku tidak berwarna, sehingga membuat pembaca kurang tertarik dan masih kesulitan dalam membaca diagram seperti diagram lingkaran. Buku ini walaupun menggunakan kalimat yang bisa dimengerti pembaca, namun buku ini perlu dibaca oleh orang berpikiran terbuka dan dapat memahami keseluruhan isi buku, sehingga pembaca tidak salah menangkap apa yang dituangkan dalam buku dan tidak salah menceritakan isi buku kepada orang-orang yang belum membaca buku ini.
Judul Buku​: KEKERASAN DI LAYAR KACA Bisnis Siaran, Peran KPI, dan Hukum
Pengarang​​: Mochamad Riyanto Rasyid
Penerbit​​: Buku Kompas
Tahun Terbit​: 2013
Kota Terbit​: Jakarta
ISBN​​: 978-979-709-747-9

Kru : Yiska Hairani Gulo

Related articles

Recent articles