asd
19.6 C
New York

Jelang Ramadhan: Meningkatkan Iman dengan Mengenal dan Mencintai Rasulullah

Published:

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan pada Selasa, 6 April 2021 mengadakan perayaan Isra Mi’raj 1442 H. Acara yang diinisiasi dari hasil kolaborasi antara Senat Mahasiswa Fakultas, Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas, dan Aliansi HMJ Se-Fakultas Bahasa dan Seni ini mengangkat tajuk “Menyambut Semangat Ramadhan dengan Meningkatkan Iman dan Taqwa di Masa Pandemi Melalui Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1442 H”, dengan menghadirkan pemateri yakni Ustadz Al Hafidz Fahmi Arif Salju, S.Pd. Acara yang dibangun guna memperingati hari besar umat Islam ini disaksikan oleh Dekan, Wakil Dekan, Kajur, Kaprodi, jajaran fungsionaris, dan mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni melalui platform zoom dan live Instagram.

Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, Dr. Abdurrahman Adisaputera, M.Hum. menyambut gembira acara ini. Menurutnya, acara yang dikemas dengan basis virtual ini merupakan apa yang telah diharapkan dari penghujung Sya’ban dan awal Ramadhan. Begitupula dengan ketua Senat Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni, Feri Hidayat Purba yang menyambut hangat peringatan Isra Mi’raj oleh Fakultasnya, “Tentu saya menyambut dengan antusias peringatan Isra Mi’raj ini. Lebih jauhnya, acara ini merupakan acara perdana bagi SEMA dan BPM Fakultas Bahasa dan Seni periode ini. Kami juga berkolaborasi dan bersinergi dengan seluruh HMJ di masing-masing jurusan di lingkungan FBS Unimed. Besar harapan kami semoga dengan adanya acara peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. menambah kadar keimanan, pemahaman, dan ketakwaan kita ditambah lagi dalam hitungan hari kita akan memasuki bulan suci ramadhan.” Ucap Feri. Ia juga menginginkan agar selanjutnya acara-acara bermanfaat lainnya dapat mereka selenggarakan di FBS Unimed.

Selain pemaparan materi, acara ini juga diisi dengan pembacaan Al-Qur’an dan musikalisasi puisi bernuansa Islami oleh mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni. Kreativitas di tengah pandemi diwujudkan, juga berbagai pemahaman serta representasi esensi Isra Mi’raj dikonsep sedemikian rupa, baik oleh pihak penyelenggara maupun Pemateri.

Ustadz Al Hafidz Fahmi Arif Salju, S.Pd. menjelaskan bahwa begitu esensial lagi sakralnya peristiwa Isra Mi’raj yang dilakukan oleh Nabi Muhammad, “Berbicara tentang Isra Mi’raj, saya sudah tujuh tahun di pesantren dan sampai sekarang telah membaca banyak kitab. Setiap kitab mengatakan bahwa peristiwa Isra Mi’raj hanya Allah yang tahu. Yang bisa menerima Isra Mi’raj adalah orang-orang yang beriman kepada Allah SWT dan percaya bahwa Navi Muhammad adalah utusanNya. Lebih terangnya, yang meyakini peristiwa Isra Mi’raj adalah orang yang lebih mengandalkan imannya.” Ungkap sang Ustadz.

Ustadz Al Hafidz Fahmi juga banyak menceritakan soal kisah Nabi Muhammad, bagaimana Nabi Muhammad memperlakukan istrinya, bagaimana Nabi Muhammad dicintai banyak orang, hingga bagaimana menjaga ketakwaan ala suri tauladan umat Islam tersebut. “Jangan pandang siapapun saat ini dengan sebelah mata. Tanpa kalian sadari bahwa mereka mempunyai hal yang sangat berharga lagi unggul” tutup Ustadz sesaat sebelum membuka sesi tanya jawab.

Dengan dibukanya sesi tanya jawab, pada kolom chat terdapat beberapa pertanyaan yang diajukan peserta kepada Ustadz Al Hafidz Fahmi Arif Salju. Dalam menjawab pertanyaan Aprilla Ananda terkait sholat tobat, Ustadz mengatakan bahwa Sholat tobat bisa dilakukan di luar sepertiga malam. Salat tobat berbeda dengan salat wajib lima waktu, yang memang mutlak dikerjakan. Selain itu, ada pula yang bertanya terkait semakin ditinggalkannya sunnah Rasulullah Saw, Ustadz menjawab bahwa sunnah ini terdapat banyak pengertiannya, dan setiap perbuatan baik itu dinilai sunnah. Membuang duri di jalan saja sudah dihitung perbuatan baik. Selanjutnya, salah satu peserta juga ada yang mempertanyakan terkait Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, Ustadz mengatakan bahwa keduanya sama-sama Ahlul Sunnah Wal Jamaah, namun intinya adalah saling menghargai perbedaan pendapat.

Acara Isra Wal Mi’raj 1442 hari ini berlangsung aktif, hal ini dapat dibuktikan dengan masuknya beberapa pertanyaan, dan jumlah peserta.

Di akhir acara Sakilla Lubis selaku MC mengatakan bahwa melalui acara ini, harapannya kita bisa lebih mencintai Rasulullah Saw.

Related articles

Recent articles