asd
25.3 C
New York

Istana Qur’an: Saatnya Mahasiswa Berperan dalam Memberantas Buta Aksara Qur’an

Published:

Istana Qur’an (IQ) Unimed periode 2021 resmi diketuai oleh Efriswan Situmorang dari Fakultas Ekonomi. Saat ini, IQ terdiri atas 4 departemen diantaranya: Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PSDM ), Syiar dan Humas, Tahsin dan Tahfidz, serta Media. Kemarin, pukul 10.35 WIB. Pengurus Istana Qur’an (IQ) Unimed resmi dilantik oleh Dr. Zulherman, S.Pd., M.M., M.Pd. selaku Pembina. Tentu, suatu kepengurusan dalam sebuah organisasi, tidak terlepas dari visi dan misi. Sebab, visi dan misi inilah yang menjadi acuan pengurus dalam mencapai tujuan untuk satu tahun ke depan.

Berikut adalah bunyi visi dan misi dari Istana Qur’an Unimed yang berdiri sejak tahun 2017 lalu, yaitu:
Visi:
“Mewujudkan iklim kampus yang Qur’ani”
Misi:

  1. Mengoptimalkan pengelolaan lembaga secara profesional.
  2. Memiliki mekanisme pembinaan pengajar tahsin dan tahfidz.
  3. Menjadi lembaga sertifikasi baca Al-Qur’an di Unimed.
  4. Mengoptimalkan pembinaan tahsin dan tahfidz yang unggul dan berkualitas.
  5. Meningkatkan syiar Qur’an di kalangan civitas akademika melalui media informasi.

Efriswan sebagai Ketua Umum Istana Qur’an Unimed, menyampaikan bahwa “dalam kepengurusan ini, khususnya di satu semester pertama ini, menciptakan program-program baru tidak menjadi fokus kami. Karena pada 2 tahun sebelumnya, tepatnya 2019, program-program Istana Qur’an ini telah baik, bahkan sangat diminati oleh mahasiswa, namun sayangnya pada tahun 2020 program-program itu terhenti, dikarenakan beralihnya perkuliahan luring menjadi daring sehingga mahasiswa/i yang menjadi target utama rogram-program tersebut tidak dapat bertemu dan berkumpul di kampus.”

Ada dua program unggulan yang menjadi ciri khas Istana Qur’an Unimed sebagai berikut:

  1. Klinik Qur’an, yang layaknya sebuah klinik menfasilitasi mahasiswa untuk berkonsultasi terkait bacaan Qur’annya, kemudian memperbaikinya.
  2. Unimed menghapal, yaitu program menghapal Al-Qur’an 1 juz. Selama satu semester diadakan dalam beberapa pertemuan.
    Sebelum Pandemi, kedua program ini berjalan dengan baik. Kedua progran ini diminati oleh mahasiswa, bukan hanya dari kampus Universitas Negeri Medan, namun juga dari mahasiswa di luar Universitas Negeri Medan.

Salah satu yang akan diterapkan oleh Efriswan dan jajarannya dalam satu Periode kepengurusan adalah menghidupkan kembali kedua program tersebut dengan beberapa modifikasi menyesuaikan dengan kondisi saat ini, perkuliahan daring
Efriswan juga mengatakan bahwa “untuk rencana yang Insyaaa Allah dapat terealisasi adalah membuat Rumah Tahfidz Mahasiswa, sebagai tempat pembinaan yang lebih intensif bagi mahasiswa untuk belajar dan lebih dekat dengan Al-Qur’an. Tentunya, perencanaan ini mempertimbangkan situasi, yaitu masih menunggu perkembangan untuk perkuliahan luring, karena program ini akan efektif ketika perkuliahan tidak daring lagi.”

Related articles

Recent articles