asd
23.3 C
New York

Imbas Pandemi Covid – 19, Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2020 Unimed dilaksanakan di Desa Sendiri?

Published:

Universitas Negeri Medan menetapkan penggelaran Kuliah Kerja Nyata (KKN) meski masa wabah covid-19 masih melanda. Namun saat ini pelaksanaan KKN sangat berbeda seperti biasanya. Kampus tidak lagi menempatkan mahasiswa ke daerah yang ditentukan, melainkan KKN dilaksankan di tempat domisili masing-masing.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa melalui kemitraan Perguruan Tinggi dengan pemerintah Provinsi dan Kabupaten/kota sebagai salah satu perwujudan Tridharma perguruan tinggi menurut Dr. Syamsul sebagai Rektor Universitas Negeri Medan di akun Instagram Unimedofficial. Ia menyatakan bahwa melalui Interaksi Mahasiwa dan masyarakat pada pelaksanaan KKN, akan diperoleh banyak wawasan, pengalaman, dan keterampilan dasar dalam pembentukan karkter mahasiswa.

Namun dalam ketetapan tersebut, ada beberapa Mahasiswa yang keberatan akan hal itu. Memang kebijakan KKN itu benar adanya agar kegiatan terealisasi dengan baik seperti biasanya. Namun, penerapan waktu dan tempat lokasi tersebut tidak tepat dilaksanakan pada saat wabah covid-19 sekarang ini. Dikarenakan peserta KKN tidak akan menempatkan pengalaman yang luas perihal keinterdisipliner, terkonsep dan komprehensif dalam berpikir dan bertindak saat KKN diadakan di pandemic berlangsung, seolah hanya mementingkan KKN terealisasi dengan baik, namun tidak benar arah dan tujuannya.

Menurut Hidayat Aprikuansa, salah satu mahasiswa Prodi Sastra Indonesia menyatakan bahwa “Kuliah Kerja Nyata dimaksudkan untuk mengisi kekurangan pada lembaga dengan memberikan pengalaman dan ilmu, serta dalam KKN mahasiswa didorong untuk mengadakan kegiatan di luar bidang studi dan mahasiswa dapat melakukan studi lintas disiplin ilmu dengan teman dari perbagai fakultas lain. Melalui KKN mahasiswa mengenal persoalan masyarakat yang bersifat “cross sectoral” serta belajar memecahkan masalah . Sangat disayangkan jika KKN terealisasi di desa sendiri namun tujuan dari KKN tidak terealisasi secara penuh, karena ada beberapa mahasiswa tinggal di kota dan tidak ada desa untuk melakukan KKN. Bahkan masih banyak mahasiswa yang tetap di kos/kontrakan ”,

Adapun mahasiswa yang bernama Rahmayati Nasution menyatakan bahwa “KKN di desa sendiri itu justru tidak sesuai ekspetasi, dikarenakan masih ada perkumpulan untuk melakukan KKN atau pengabdian masyarakat tersebut. Sedangkan pemerintah sudah melarang untuk melakukan perkumpulan dan menjaga social distencing. Jadi saya sebagai mahasiswa merasa kecewa dengan KKN didesa sendiri ini.”

Sama halnya juga menurut Rudolf Situmorang juga merasa kurang sepakat dengan kebijakan tersebut. “saya kurang sepakat apabila KKN dilaksanakan di desa sendiri. Ada beberapa alasan, seperti yang sudah kita ketahui jumlah yang positif Corona sekarang bukan menurun tetapi bertambah. Dan pertambahannya pun sangat drastis, hubungannya bagaimana dengan mahasiswa yang tinggal di zona merah? Jangan melihat dari satu sisi saja. Apakah itu tidak berbahaya? Karena bagaimanapun juga kegiatan KKN adalah kegiatan ekstra, artinya diluar ruangan/rumah. Kegiatannya juga tidak lepas dari namanya perkumpulan, pengabdian, sosialisasi. Selanjutnya dari ribuan mahasiswa yang akan melaksanakan KKN, tidak sedikit mahasiswa yang lokasi rumahnya strategis. Artinya ada beberapa mahasiswa yang tidak punya teman satu desa, satu kecamatan yang lokasinya sangat jauh.”

Namun semua itu Tidak terlepas dari suatu keputusan yang sudah direncanakan. Mungkin pihak rektorat tentu sudah punya alasan tersendiri yang mengakibatkan pro dan kontra dalam mahasiwa apalagi ditengah pandemi ini. Seperti yang diungkapkan oleh kepala Humas Unimed, M. Surip, S.Pd.M.Si menyatakan “ ini hanyalah sebuah opsi KKN dimasa pandemi covid-19, jika ditunda akan berdampak dan memperlama proses studi mahasiswa. Jadi jika dibebaskan ke semua daerah akan tidak baik bagi penyebaran covid-19. Proses kegiatan KKN ini juga sedang dirancang secara baik dan harus sesuai protokol kesehatan WHO dan pencegahan covid-19”.

Jadi sebuah keputusan itu memang sudah di pikirkan terlebih dahulu dan pihak Unimed juga sedang merancang secara baik terkait proses KKN di desa sendiri.

Related articles

Recent articles