asd
23.8 C
New York

Diskusi Mendalam Budaya Melayu di Medan bersama Sultan Deli XIV 

Published:

Medan, Persma Kreatif – Dalam rangka meningkatkan minat dan pengetahuan generasi muda mengenai budaya Melayu, Ketua Semmi kota Medan, Arfi Hasian Hasibuan mengadakan diskusi melalui live Instagram bersama dua narasumber yakni Seripaduka Baginda Tuanku Sultan Mahmud Aria Lamantjiji Perkasa Alam Shah (Sultan Deli XIV) dan Kompol Chandra Yudha Pranata Se., Sik., MM (Kapolsek Sunggal). Kegiatan ini dimulai pada pukul 20.15 WIB – 21.45 WIB dan dipandu oleh Muhammad Sardani (Presiden Mahasiswa STAI Al-Ishlahiyah Binjai) sebagai moderator pada Sabtu (2/07). 

Budaya Melayu Deli ialah salah satu kearifan lokal yang ada di kota Medan. Namun seiring perkembangan jaman, pengetahuan akan budaya ini semakin berkurang. Kegiatan diskusi pun dimulai dengan Sultan Deli XIV yang bercerita mengenai sejarah dari adanya Kesultanan Deli oleh Sultan Deli XIV selaku narasumber. Narasumber bercerita menurut buku Konflik Tanah Ulayat, terdapat peristiwa penting di balik terbentuknya Kesultanan Deli. Peristiwa ini dimulai dari seorang panglima dari negeri India bernama Muhammad Dalik yang merantau ke Aceh. Dia dikagumi dan dipercaya oleh Sultan Iskandar Muda karena keahliannya, sehingga diberi gelar Panglima Bocah Pahlawan dari Kesultanan Aceh. 

Pada tahun 1632 M beliau pergi ke wilayah Deli melalui sungai Percut yang saat ini disebut paluh panglima. Beliau kemudian menjadi pemimpin untuk wilayah Deli dan memulai Kesultanan Deli sebagai bawahan dari kesultanan Aceh. Keturunan beliau kemudian melanjutkan Kesultanan Deli. Namun, ada beberapa perpindahan wilayah yang terjadi karena perubahan kepemimpinan dan pengaruh datangnya Belanda. Hingga saat ini Kesultanan Deli bergerak secara mandiri. 

“Banyak sejarah yang ditutup-tutupi bahwasanya kesultanan Deli mendirikan kota Medan” Ucap Sultan Deli XIV. Narasumber juga mengungkapkan bahwa ada banyak perubahan untuk pembangunan di kota medan yang berasal dari Kesultanan Deli. Dari Kesultanan Deli inilah menyebar kebudayaan Melayu di kota Medan.”

Pada sesi selanjutnya, Kapolda Sunggal mengungkapkan bahwa generasi muda saat ini dapat mengambil peran untuk meningkatkan pemahaman tentang budaya Melayu melalui pemahaman akan karakteristik budaya di suatu daerah sehingga nilai-nilai budayanya tetap terjaga. Ia juga mengungkapkan perlunya sosialisasi budaya Melayu untuk mendukung eksistensinya. 

Di akhir sesi diskusi, Ketua Semmi kota Medan mengungkapkan rencananya untuk membuat program pemberian penghargaan berupa patung untuk Kesultanan Deli yang telah menyebarkan Kebudayaan Melayu di kota medan. Hal tersebut disambut baik oleh Sultan Deli XIV dan diharapkan dapat terlaksana kedepannya. 

Kru : Gracia Girsang

Related articles

Recent articles