asd
23.8 C
New York

Budaya Cancel Culture

Published:

Cancel culture merupakan sebuah budaya yang menuntut seorang selebriti untuk keluar dari profesi mereka secara paksa karena tuntutan publik. Hal ini dikenakan seseorang terjerat suatu kasus, sehingga publik menginginkannya untuk tidak lagi berada di industri hiburan. Namun, cancel culture juga dapat menimpa sebuah merk dagang atau perusahaan karena kasus tertentu yang dianggap merugikan dan telah melakukan pembohongan publik.

Profesinya yang bekerja di dunia hiburan harus dihentikan karena dianggap tidak layak untuk menjadi seorang yang harus dikenal masyarakat secara luas. Begitu pula dengan sebuah merk dagang atau perusahaan yang telah merugikan masyarakat, maka akan diboikot oleh publik.

Salah satu negara yang terkenal dengan cancel culture adalah Korea Selatan. Contoh kasus terbaru adalah seorang penyanyi bernama Kim Ga-Ram. Dikutip dari suara.com (21/07/22), Kim Garam debut dengan grup LE SSERAFIM dengan merilis lagu “Fearless”. Rabu (20/7/2022), HYBE dan Source Music mengumumkan Kim Garam telah resmi hengkang dari LE SSERAFIM. Karir Kim Ga-Ram yang baru saja dimulai dapat langsung terhenti karena adanya Cancel culture yang sangat dipegang erat oleh masyarakat Korea. Mereka tidak menerima artis yang terjerat kasus atau skandal untuk menjadi tontonan dan mendapat perhatian dari publik.

Sedangkan di Indonesia, cancel culture sering dicoba untuk diterapkan oleh masyarakat. Namun, hal tersebut tidak terjadi sebagaimana para artis yang terjerat kasus seringkali masih mendapatkan tempat di masyarakat. Karena, masyarakat Indonesia masih menganggap bahwa seseorang layak untuk diberikan kesempatan kedua untuk memperbaiki diri.

Salah satu contohnya dialami oleh seorang konten creator di YouTube bernama Gofar Hilman. Ia diduga melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah wanita yang menjadi perbincangan hangat di Twitter. Gofar sempat vakum dan berhenti untuk memproduksi konten YouTubenya, dikarenakan ingin menyelesaikan kasus yang menjeratnya. Tetapi hingga saat ini Gofar sudah kembali memproduksi konten-konten di Youtube.

Cancel culture memiliki dampak negatif yakni dapat menganggu kondisi mental seseorang. Saat suatu kasus belum terbukti benar atau tidaknya, publik dengan cepat menghujat orang yang bersangkutan tanpa bukti yang jelas. Masifnya hujatan yang diberikan kepada korban dapat menyebabkan ia merasa dikucilkan hingga memilih untuk bunuh diri karena tidak sanggup menghadapi cercaan dari khalayak ramai.

Sedangkan dampak positif dari budaya ini adalah mempertahankan orang-orang yang berkualitas tidak sekadar memberikan hiburan melainkan memberikan pengajaran kepada masyarakat. Sehingga seorang selebriti, sebuah merk dagang ataupun perusahaan akan berusaha menjauhi suatu kasus atau skandal. Oleh karena itu, cancel culture merupakan hal yang perlu dipertimbangkan dan masih perlu pembenahan untuk diterapkan. Sebagai masyarakat yang berpendidikan, kita harus cerdas dan bijaksana dalam beropini di ruang publik.

admin
adminhttp://persmakreatif.com
Hai, ini saya Admin Persma Kreatif. Apakah kamu punya Pertanyaan dan Saran? Biarkan saya tau!, Kirimkan ke Email kami perskreatiftim@gmail.com atau Melalui Intagram @Persmakreatif

Related articles

Recent articles