asd
19.6 C
New York

Bercakap Fotografi Jurnalistik dan Cerita Para Pemenang APFI 2022″

Published:

Medan Persma Kreatif- Pewarta Foto Indonesia (PFI) menyelengarakan diskusi dengan tema “Bercakap Fotografi Cerita Pemenang APFI 2022” mengenai fotografi terutama fotografi Jurnalistik, sabtu (4/6) di Hotel Grand Inna. Dengan pembicara para juri yaitu, Adek Berry, Oscar Motuloh, dan Ferdy Siregar dan bersama para pemenang Anugerah Pewarta Foto Indonesia (APFI) dengan dipandu oleh Hendra Broetal.

Acara dimulai dengan pembuka dari Adek Berry,  mengenai latar belakang adanya anugerah Pewarta Foto Indonesia yang menceritakan terbentuknya PFI dimana sebagai saranan penghubung antara para jurnalis/wartawan foto  juga untuk menjadi wadah tempat mengadu Perlindungan bagi para wartawan foto ketika mengalami suatu persoalan mengenai persoalan di lapangan maupun persoalan di luar lapangan misalnya foto dipakai tanpa dibayar. Ada beberapa kategori seperti general news, spot news, art dan sport dan Citizen Jurnalis.

Hendra Broetal, menyampaikan mengenai dunia fotografi jurnalistik yang sudah terbuka bebas dimana setiap orang sekarang sudah memegang kamera terutama kamera handphone. “Ada beberapa kejadian spot news yang di abadikan oleh citizen dan kualitas hp juga sudah bagus, bahkan kita kalah cepat oleh citizen.

“Dalam dunia pemberitaan itu sifatnya serius karena menyampaikan pesan yang tidak kita ketahui di kawasan yang secara global, dan itulah tugas yanng kita kenal sebagai jurnalis” ucap Oscar Motuloh mengenai peran Jurnalistik

Acara Berikutnya adalah membahasa foto dari salah satu APFI 2022 dari kategori Foto Esai Terbaik, M. Zaenuddin.Dengan tema  mengenai  kisah seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) yang hidup di lingkungan lapangan kerjanya yang telah digusur,  Proses pengambilannya sendiri lebih dari dua minggu. Yang menurut Zaenuddin foto ini diambil dengan sabar dan hati-hati agar bisa menangkap momen yang pas.

Kemudian di sesi tanya jawab salah satu pertanyaan mengenai bagaimana fotografi jurnalis yang diambil oleh citizen atau warga, bagaimana jika itu palsu?

Adek Berry mengungkapkan perlunya verifikasi foto yang diambil oleh warga di media sosial. Kita mengubungi orang yang memposting dan bertanya apakah foto itu miliknya dan dapat di pertanggung jawabkan, sebelum di rilis. Editor yang berpengalaman tahu foto yang di edit dan yang natural.  Karena itu penting sekali verifikasi sebagai jurnalis untuk mengungkapkan kebenaran.

“Kejujuran selalu jebol di sosial media, kita perlu mengkurasi fakta yang ada di media sosial.  Karena kita yang tahu kita harus menginformasikan kebenaran. Kejadian seperti ini sering terjadi terutama mengenai gejala bencana alam. Pentingnya kita menyorti fakta yang ada.” Ucap Ferdy Siregar.

Acara ini  berjalan sukses diikuti oleh para wartawan dan para mahasiswa dari komunitas fotografi maupun para pers mahasiswa. Di akhir acara ada pemberian hadiah kepada para penanya di sesi tanya jawab dan sesi foto bersama.

Related articles

Recent articles