asd
27.6 C
New York

Bahaya Menurunkan Berat Badan Secara Cepat

Published:

Banyak orang mendambakan memiliki tubuh yang kurus, sebab beranggapan bahwa memiliki badan kurus cantik, elegan, dan ideal. Namun, beberapa orang ingin melakukan upaya penurunan berat badan secara cepat karena beberapa alasan tertentu, seperti ingin membuktikan kepada lingkungan sekitar bahwa ia dapat tampil cantik dengan bertubuh kurus dalam waktu cepat atau karena ada acara penting yang mengharuskannya segera tampil cantik dengan bertubuh kurus. Namun, upaya-upaya penurunan berat badan secara cepat terlalu berbahaya. Mereka tidak menyadari bahaya untuk kesehatan. Resiko terburuk yang akan terjadi tentu membahayakan tubuh dan dapat menyerang sewaktu-waktu bila hal tersebut terus dilakukan.

Hal ini sebenarnya cenderung lebih umum dialami oleh perempuan dewasa atau remaja putri dibandingkan dengan laki-laki. Dilansir dari Media Gizi Indonesia Volume 14 Nomor 1 Tahun 2019 menyatakan bahwa remaja putri lebih banyak mengalami body image negatif dibandingkan dengan remaja laki-laki (Grogan, 2016). Wanita cenderung lebih sering terpapar oleh media yang menampilkan model dan aktris dengan bentuk tubuh langsing sehingga membuat wanita sangat memedulikan bentuk tubuhnya dan rentan menurunkan berat badan (Evans et al., 2013).

Berbagai cara dan upaya yang mereka lakukan agar memperoleh penurunan berat badan secara cepat, seperti sering melakukan latihan fisik/olahraga, mengurangi konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat atau lemak, tidak makan sama sekali, dan bahkan menggunakan obat atau produk pelangsing. Dalam akun resmi platform Instagram dan website Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (P2PTM Kemenkes RI) melalui unggahan ilustrasi infografis pada 1 September 2021 mengampanyekan tentang apakah berbahaya menurunkan berat badan secara cepat? Jawabannya tentu saja berbahaya.

Penurunan berat badan yang dianjurkan adalah 0,5 – 1 kg setiap minggu secara bertahap dengan pembatasan energi lebih kurang 500 kkal setiap hari. Jika penurunan berat badan dilakukan secara cepat dan drastis maka dapat menyebabkan kehilangan sejumlah air, elektrolit, mineral, jaringan otot dan protein yang berada di jaringan lemak bebas. Selain itu, hal ini juga menimbulkan resiko terjadinya kelelahan, dehidrasi, terganggunya daya tahan dan keseimbangan elektrolit serta aminorea (berhentinya menstruasi pada wanita).

Selain dari menurunkan berat badan secara cepat yang berbahaya, upaya-upaya menurunkan berat badan yang dilakukan juga kerap kali salah, seperti halnya menurunkan berat badan dengan upaya tidak makan sama sekali. Dikutip dari IDN Times, menurut laman Health Line, tubuh di saat tidak makan selama 24 jam masih bisa menghasilkan energi yang diambil dari lemak, tetapi hal ini juga tetap memiliki efek samping, seperti pusing dan lemas. Dari Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik Volume 2 Nomor 2 tahun 2014 menyatakan upaya yang baik untuk menurunkan berat badan dengan cara berpuasa atau tidak makan sama sekali dapat dilakukan dengan puasa intermiten, yang mana puasa intermiten ini adalah puasa yang dilakukan dengan makan seperti biasa selama beberapa hari dalam satu minggu dan berpuasa di hari-hari lain. Puasa intermiten yang dikombinasikan dengan makanan cair dan pembatasan kalori adalah strategi yang efektif untuk membantu wanita obesitas menurunkan berat badan dan resiko penyakit jantung koroner.
Tak hanya itu, upaya penurunan berat badan dengan menggunakan obat atau produk pelangsing agar cepat menurunkan berat badan kerap kali tidak baik digunakan apalagi saat ini masih banyak ditemukan obat pelangsing yang tidak memenuhi persyaratan beredar di setiap daerah Indonesia. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai resiko terdapatnya bahan-bahan berbahaya yang terkandung dalam obat tersebut dapat menimbulkan efek samping yang dapat mengganggu kesehatan tubuh.

Dikutip dari skripsi Anak Agung Ayu Chandra Kirana Putri yang berjudul Pelindungan Hukum bagi Konsumen Obat Pelangsing Berbahan Berbahaya di Kota Yogyakarta tahun 2020 menyatakan bahwa obat pelangsing memiliki sifat memaksa lemak untuk keluar dari dalam tubuh secara tidak alami, oleh karena itu timbul resiko terjadinya gangguan pencernaan akibat reaksi tersebut. Beberapa obat pelangsing mengandung Fenfluramin (Pondimin) digunakan dalam kombinasi obat fen-fen (fenfluramin/phentermine) dikaitkan dengan efek samping katup jantung yang berbahaya. Bahan-bahan kimia seperti Fenfluramin merupakan salah satu jenis bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh.

Upaya penurunan berat badan penting dan harus segera dilakukan jika memiliki berat badan yang berlebih, sebab kegemukan dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti, stroke, penyakit jantung, kolesterol tinggi, asam urat, dan gangguan kesehatan lainnya. Namun, lakukan upaya penurunan berat badan yang tepat dan sesuai sasaran. Jangan lakukan upaya penurunan berat badan secara cepat agar segera memiliki tubuh kurus yang dianggap cantik. Lakukan pertimbangan dan konsultasi dengan dokter spesialis gizi atau ahli gizi yang tepat untuk mengatur berat badan sesuai dengan cara yang sehat sehingga terhindar dari resiko berbagai penyakit.

Related articles

Recent articles