Korea Utara (Korut) adalah negara komunis paling awet yang dikuasai oleh dinasti keluarga. Pemerintahannya menganut ideologi Juche, yang dirumuskan oleh Kim Il-sung, mantan pemimpin negara. Juche menjadi ideologi resmi negara ketika negara ini mengadopsi konstitusi baru pada 1972. Idealisme tersebut yang kemudian diwariskan kepada anaknya, Kim Jong-il, dan cucunya, Kim Jong-un.
Kabar simpang siur yang tengah beredar di media, mengenai keberadaan Kim Jong-un (pemimpin Korut) yang hingga kini masih menjadi misteri. Pasalnya, ia terakhir kali terlihat pada 11 April saat memimpin pertemuan politbiro partai buruh Korea Utara. Kemudian sebuah laporan baru mengklaim bahwa pemimpin korut tersebut melewatkan peringatan ulang tahun mendiang kakeknya yang juga pendiri Korut, Kim Il-sung, pada 15 April lalu. Ia juga tidak menghadiri perayaan hari tentara Korea Utara pada 25 April 2020. Spekulasi mengenai kesehatan Kim yang kian memburuk mulai muncul, tak jarang berita meninggal dunia pun terus diuar-uarkan di media. Sebab, kabarnya Ia sedang menerima perawatan medis setelah menjalani prosedur kardiovaskular (jantung).
Hilangnya Kim Jong-un dari mata publik, menimbulkan pertanda akan ada peralihan kekuasaan. Dunia internasional pun turut memperbincangkan, siapa sosok pengganti Kim bila ia tidak bisa memerintah negaranya. Karena negara berideologi juche ini dikuasai oleh dinasti keluarga, maka pemimpin Korut selanjutnya harus dari keluarga Kim. Kim Yo-jong, sosok adik perempuan Kim adalah yang paling potensial sebagai kandidat utama lantaran sudah aktif di pemerintahan.
Kepemimpinan Kim adik ini kelak di nilai lebih kejam daripada Kim Jong-un oleh warganet, eksentriknya tidak ada landasan dasar yang menjustifikasi hal tersebut. Tak jarang sentimental netizen yang hanya mengedepankan pada sosok perempuannya saja, bukan pada potensi yang dimilikinya. Mereka malah mengibaratkannya dengan serial film Avatar: The legend of Aang “sebelum negara api menyerang”, Korut sebagai Kerajaan Ba sing se yang dipimpin oleh Pangeran Zuko, anak Raja Api Ozzai. Dan kini Kim Yo Jong menjadi sorot cibiran netizen sebagai Putri Azula, adik Pangeran Zuko dalam serial tersebut. Haha menggelitik ginjal sekali. Lebih seru lagi bila harus bermain elemen-elemen kekuatan supernatural, pengendali air, tanah, api, dan udara. Putri Azula pengendali elemen apa hayooo?
Fakta bahwa Korea Utara memiliki program nuklir aktif dikaitkan dengan kodrat Kim Yo Jong sebagai perempuan, yang mana pada saat perempuan memasuki siklus PMS (premenstrual syndrome) maka mood swing akan menjadi ocehan warga siber “Kalo udah PMS gak kebayang. Dia udah mimpin, pas lagi PMS terus kegencet remote nuklir di sebelahnya,” BAAAM!!
Kolom komentar sosial media kini menjadi ruang bacot online mengenai Kim Yo Jong, terutama netizen Indonesia yang sangat cepat jarinya dalam berkicau. Belum lagi alasan yang tidak memihak kepada keperempuanan. Kalimat “Perempuan tidak pernah salah,” secara tidak langsung adalah perkataan halus merendahkan kaum perempuan. Kemudian julukan kentara yang diberikan oleh para netter, seperti “The rise of bigmom”, “Mother of nuclear” yang menjadi asumsi tersendiri. Lalu, fisik pun menjadi senggol celotehan.
Sesungguhnya netizen telah dilanda pemahaman kolektif bahwa perempuan akan senantiasa disubordinasikan. Hal ini menjadi sebuah ketidakadilan bagi perempuan yang kini terus memperjuangkan persamaan perlakuan oleh kelompok dan masyarakat. Celotehan serta spekulasi seperti di atas jatuhnya menjadi misoginis, yang mendiskriminasi. Padahal kabar tentang keberadaan Kim Jong-un saja masih menjadi kabar burung yang entah kapan bertenggernya. Boro-boro naik tahta, masih seputar spekulasi beredar saja masyarakat seakan baru usai lulus S3 jurusan moralitas dengan sok-sok menebak sistem leadership Kim Yo Jong akan seperti apa. Ironis sekali.