asd
25.9 C
New York

Almamater 6:Memupuk Jiwa Nasionalisme Kaula Muda melalui Webinar Bedah Film

Published:

Rabu 24juli, webinar atau Web Seminar adalah kegiatan yang sudah tidak asing lagi, khususnya civitas akademika. Kegiatan jarak jauh menjadi hal yang sudah biasa di kalangan masyarakat, sejak Covid-19 melanda dunia. Begitu pula dengan LPM (Lembaga Pers Mahasiswa) Teropong Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Irfan (Ketua Panitia) dkk. Melaksanakan kegiatan Seminar secara daring/ Webinar bertema “Bedah Film KPK The EndGame”. Irfan mengatakan bahwa, “Latar belakang diadakannya Webinar ini berlandaskan kasus tes wawancara kebangsaan yang dijalankan oleh pihak KPK, sehingga diangkat menjadi sebuah film berjudul KPK The EndGame disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono, dan sempat viral beberapa waktu lalu. Selain itu, kasus tersebut berkaitan dengan Jurnalisme Investigasi.”

Menurut pernyataan ketuap panitia, Webinar Bedah Film KPK The EndGame ini bertujuan untuk mengimplementasi pembukaan UUD 1945 alenia 4 yaitu perihal mencerdaskan kehidupan bangsa. Masa pandemi yang berujung dengan kegiatan daring ini memungkinkan kaula muda lebih banyak menghabiskan waktunya bermain gadget, sehingga kurang peduli dan peka terhadap permasalahan bangsanya sendiri. Sehingga, webinar ini hadir dengan sasaran menumbuhkan kembali jiwa nasionalisme kaula muda, mengawal serta mendukung penuh gerakan anti korupsi yang menjadi salah satu permasalah krusial di negara ini.

Terlihat beberapa pejabat kampus menghadiri webinar ini, seperti Assoc. Prof. Dr. Rudianto, S.Sos.,M.Si., (Wakil Rektor III UMSU), Radiman S.E.,M.Si., (Kepala Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UMSU), Dr. Ribut Priadi, S.Sos., M.I.Kom (Kepala Humas UMSU), Muhammad Arifin, S.Pd.,M.Pd., (Pembina LPM Teropong UMSU), Nur Akmal, S.Pd., (Ketua Format), 160 orang peserta, dan terdapat 20 orang (LPM se-Indonesia) peserta PJTLN (Pelatihan Tingkat Lanjut Nasional) yang akan dilaksanakan pada Sabtu dan Minggu ini.

Dalam sesi tanya jawab webinar dengan pemateri Dandhy Dwi Laksono ini, ada dipertanyakan mengenai cara meyakinkan narasumber untuk ikut berpartipasi dalam reportasi investigasi. Dandy Laksono menjawab: “Perlunya personal branding dan menunjukan krebelitas kita. mulai mengerjakan kasus-kasus kecil, reportase harian, investigasi kecil-kecilan. Sehingga dapat menunjukan kita memiliki krebelitas dalam meliput.

agar mereka mau untuk diajak, karena melihat kita memiliki krebelitas. walaupun tidak punya massa yang besar, asal dapat memberikan impact itu yang lebih penting.” Dandhy Laksono.

Sebagai penutup bapak Ribut priadi S.sos., M.I.Kom mengatakan bahwa: “Film ini menantang kita untuk tidak bersikap permisif ( sikap dan pandangan yang membolehkan dan mengizinkan segala-galanya) dalam segala sesuatu yang bertentangan dengan moral.”

Related articles

Recent articles