Jumat, 8 Januari 2021- Tepat di TK RA AL-Hikmah Dusun 1, Desa Pagar Marbau II kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Permata Sakti Universitas Negeri Medan Batch 2020 dengan mengusung tema kegiatan “Edukasi Upaya Pencegahan Covid-19”.
Pengabdian ini dilakukan sebagai bentuk penugasan dari Program Permata Sakti agar Mahasiswa yang bersangkutan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat baik itu berupa tenaga, jasa, ilmu yang bermanfaat maupun materi yang dapat membantu. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Mahasiswa dari beberapa daerah diantaranya Mahasisa asal Batang Kuis, Lubuk Pakam, Perbaungan dan Tembung. Pengabdian ini berbasis edukasi pencegahan Covid-19, cara mencuci tangan, games dan penanaman pohon. Hal ini dilakukan agar anak-anak sejak dini dibekali ilmu untuk mencintai dirinya dengan menjaga kesehatan dan peduli terhadap lingkungan. Apalagi di tengah pandemi ini, diharapkan kepada anak-anak agar bisa memahami situasi yang sedang menyelimuti dan tetap ingat “pesan ibu”.
Selain itu pada Sabtu, 9 Januari 2020, Mahasiswa dari UNIMED yang jugaengikuti program PERMATA melakukan pengabdian yaitu pengadaan rumah baca mini demi meningkatkan minat baca anak-anak di desa Pansurnapitu, kec Siatas Barita, kab Tapanuli Utara. Kegiatan ini dilakukan oleh gabungan mahasiswa dari berbagai daerah yaitu Balige-Siborongborong-Humbang Hasundutan-Tarutung yang menitik fokuskan kegiatan di daerah Tarutung, yaitu Desa Pansurnapitu. Pengabdian ini merupakan program dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tujuan kegiatan ini adalah agar menumbuhkan dan meningkatkan minat baca anak-anak di desa agar kedepannya anak-anak memiliki semangat dan kemauan membaca. Dalam kegiatannya, mahasiswa menyediakan sebuah tempat yaitu rumah yang dapat dijadikan rumah baca mini dan dapat dipakai oleh anak-anak secara terus menerus untuk membaca. Setelah itu mahasiswa menyediakan buku yang dapat dibaca oleh anak-anak. Dalam kegiatan pertamanya, ada sebanyak 40 buku yang disediakan oleh mahasiswa yang terkait agar dapat dipakai oleh anak-anak secara terus menerus.
Sebelum melakukan kegiatan, anak-anak dipakaikan masker dan hand sanitizer yang telah disediakan oleh mahasiswa demi menjaga protokol kesehatan di tengah pandemic. Setelah itu anak-anak diajak bernyanyi dan berinteraksi dengan mahasiswa-mahasiswa yang mengadakan kegiatan agar terciptanya kedekatan emosional. Setelah itu anak-anak dibagikan buku agar dibaca terlebih dahulu, lalu anak-anak akan menceritakan sedikit yang mereka tangkap dari bahan bacaan masing-masing. Seusai menceritakan yang mereka pahami, anak-anak juga diberi hadiah beupa bingkisan karena sudah berpartisipasi dan memiliki kerinduan untuk membaca. Dalam mendukung pendidikan anak-anak, mahasiswa UNIMED juga memberikan alat tulis berupa buku, pulpen dan penggaris.
“Harapannya anak-anak yang ada di desa tersebut, desa Pansurnapitu tetap memiliki kerinduan dan kemauan untuk terus membaca apalagi kan sekarang banyak anak-anak yang sudah disuguhi teknologi, seperti smartphone. Kalau sudah bosan bawaannya pasti ke smartphone. Jadi semoga kegiatan ini dapat mengubah keadaan yang ada.” Kata salah satu mahasiswa yang mengadakan kegiatan tersebut.
Tidak hanya dilakukan di lapangan, beberapa mahasiswa memilih untuk melakukan pengabdian virtual berupa diskusi dan sharing-sharing dengan judul “Milenial Bicara Digital Culture & Society”. Ada dua topik pembahasan yang sangat menarik yaitu Digital Fandom dan City Branding & Placemaking dengan pemateri yang langsung di isi oleh dua Mahasiswa Permata Sakti yaitu Dian Alfani dan Jefri Fernando Purba, serta yang menjadi moderator yaitu Mahasiswa Unimed bernama Siti Nurwana Siregar. Pengabdian dilakukan melalui zoom yang dihadiri oleh sejumlah Mahasiswa di Universitas Negeri Medan pada Sabtu, 9 Januri 2021.
Tujuan dari webinar ini sendiri adalah untuk membagikan ilmu serta pengalaman yang telah didapat setelah menjalani perkuliahan di luar Unimed. Mengenalkan kepada Mahasiswa lainnya hubungan antara budaya, masyarakat dan digital serta analisis terhadap berbagai kasus yang saat ini tengah marak terjadi, di mulai dari cerita fanbase hingga cerita pengguna instagram.
Pemateri menjelaskan lingkup digital fandom, yaitu kumpulan orang-orang yang mengagumi terhadap sosok karakter/aktor, cerita suatu karya fiksi/nonfiksi, kegemaran akan segala hal dari suatu film, animasi, novel, cerpen dan sejenisnya yang berkumpul pada suatu akun media sosial (fanbase) di mana mereka memiliki kecirian khusus dan kegemaran khusus akan sesuatu tersebut. Lebih jauhnya fandominisme terbagi atas beberapa jenis, seperti fandom sebatas kegemaran biasa tanpa ada unsur yang berlebihan atau fanatisme, fandom menjiwai dimana bagian dari kegemaran seseorang sudah menyatu dan merupakan kegilaan fantasi dari jiwa seseorang dan ada juga toxic fandom, yaitu kegemaran berlebihan dimana kecenderungan negatif bahwasannya hal yang ia gemari tidak ada sisi negatifnya dan tidak boleh dilecehkan.
Selain itu, topik yang tidak kalah menarik adalah City Branding & Placemaking. Pemateri mengambil contoh City Branding & Placemaking melalui akun IG @anakmedan.id dan hastag #anakmedan. Dimana instagram sebagai salah media sosial yang memfasilitasi tempat-tempat publik dan penanda akan memori atau ingatan terhadap pembentukan city branding. Dari akun dan hastag tersebut, bisa diambil bahwasannya “anak medan” adalah sebutan yang tidak hanya menjadi kebanggaan anak yang tinggal di kota Medan saja, melainkan lebih general kepada anak yang tinggal di Sumatera Utara. Melalui akun dan hastag tersebut yang digaungkan oleh pengguna instagram, akan membangun branding bahwasannya Sumatera Utara adalah Provinsi yang kaya akan wisata alam dan buatan serta masyarakat yang aktif dan kreatif.
#Mahasiswa #Unimed #Persmakreatif
Reporter : Jaka & Dian