“Service above Self” (Mementingkan Kegiatan Saling Membantu daripada Kepentingan Diri Sendiri), motto dari organisasi Rotary Club atau sering disebut Rotary International. Seperti mottonya, organisasi ini bergerak di bidang kemanusiaan dan mempromosikan perdamaian dunia. Selain itu Rotary Club juga meliputi aspek : penyediaan sanitasi yang layak, kemudahan akses kesehatan bagi ibu dan anak, mendukung keadilan pendidikan, serta meningkatkan perkembangan ekonomi lokal.
Organisasi yang independen terhadap politik dan agama didirikan pada tahun 1905 di Chicago oleh Paul Harris dengan nama awal Rotary Club. Kemudian berubah menjadi National Association of Rotary Clubs (NARC) di tahun 1910, hingga akhirnya menjadi Rotary International pada 1922 karena sudah mencapai skala internasional. Kini Rotary International telah menyebar dengan 32.000 klub di 168 negara dan jumlah keanggotaan mencapai 1,2 juta yang disebut Rotarian.
Sejarah mencatat Rotary International mengambil peran penting dalam pemberantasan polio pada tahun 1979 di Guadalupe Viejo, Makati. Rotary bekerja sama dengan Departemen Kesehatan Filipina pada tahun 1985, dan berhasil memberikan imunisasi polio kepada 6 juta anak dengan biaya yang tidak main-main, dengan taksiran biaya $760 ribu (sekitar 10,5 M rupiah saat ini). Global Polio Eradication Initiative juga dibentuk pada tahun 1988 yang bertujuan untuk menyasar target imunisasi yang jauh lebih besar dari sebelumnya, yaitu 2,5 milyar anak di seluruh dunia dan berhasil menekan angka persebaran endemik polio dari 125 negara menjadi tersisa 3 negara.
Selain berperan dalam penanganan polio, Rotary International juga terus menjalankan program penting mereka, antara lain Rotary Youth Exchange program dibidang pendidikan khususnya pertukaran pelajar, Ambassadorial Scholarships sebuah program beasiswa yang menjadi program tertua dan Shelter Box program bantuan untuk bencana, dalam bentuk makanan, obat, dan masker.
Namun dibalik semua itu, tidak sedikit tudingan miring mengenai Rotary International. Banyak teori konspirasi yang mengatakan bahwa Rotary International merupakan praktik zionisme dan freemason. Hal ini berkaitan dengan adanya aliran dana besar yang masuk kas Rotary International dari oknum yang diduga menganut paham zionisme dan freemason. Namun tudingan dibantah dengan dinyatakan bahwa Rotary International adalah organisasi netral yang tidak berhubungan dengan politik maupun agama. Hal ini juga diperkuat oleh Sujatmiko, Past District Governor Rotary Club Indonesia, dalam wawancaranya dengan Detik, yang menyatakan bahwa aliran dana itu tidak benar karena Rotary International menerapkan manajemen keuangan yang terbuka, dan dapat diakses oleh semua orang.
Jadi, bagaimana menurut kamu?
Kru : Lihardo Rotua Sinaga