12.2 C
New York

Prodi Pendidikan Sejarah Gelar Webinar Sejarah Pos Bloc: Transformasi Eks Kantor Pos Menjadi Ruang Kreatif Milenial

Published:

Medan, Persma Kreatif — Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Medan menggelar “Seminar Sejarah” dengan tema, “Pos Bloc: Transformasi Gedung Eks Kantor Pos Belanda Menjadi Ruang Kreatif Milenial”  yang dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom meeting pada Jumat (19/05). Diresmikan oleh Wakil Dekan I FIS Unimed Dr. Tappil Rambe, M.Si.

Diselenggarakan dalam rangka mata kuliah seminar sejarah. Seminar ini merupakan seminar ke 9 dari 10 rangkaian seminar dalam program di tahun 2023 ini. Seminar yang diselenggarakan mahasiswa angkatan 2020 kelas D Reguler Pendidikan Sejarah ini, dipandu oleh moderator Qemal Ezra Fazrin Harahap dengan pembawa acara Zeini Sealsa Afrida. Dengan mengundang 4 (Empat) Narasumber yakni; Fitri Anggraini Aminawan (Project Manager Pos Bloc Medan), Sifa Maulida (Pengunjung Pos Bloc dan Putri Hijab Persahabatan SUMUT 2022), Drs. Syahniman, M.Si., (Filatelis dan Ketua PFI SUMUT), Ir. Siti Zulfa Yuzni, S.T., M.Si., IPM.(Ketua Prodi Arsitektur UNIMED).

Webinar ini dihadiri oleh Wakil Dekan I FIS Unimed Dr. Tappil Rambe, M.Si dan Kaprodi Jurusan Pendidikan Sejarah FIS Unimed Pristi Suhendro Lukitoyo, M.Si. dan juga Dosen Pengampu mata kuliah Seminar Sejarah Dr. Phil Ichwan Azhari, M.S serta turut hadir juga Dosen – Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah Unimed.

Wakil Dekan I FIS Unimed Dr. Tappil Rambe, M.Si. yang membuka acara tersebut menyampaikan dalam sambutannya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah yang telah menggelar acara seminar ini. “Prodi Pendidikan Sejarah konsisten dalam membuktikan eksistensinya dalam memenuhi tugas mata kuliah Seminar Sejarah. Lanjut Dr. Tappil Rambe, M.Si berharap dengan diadakannya seminar ini para peserta dapat berpatisipasi dengan aktif, banyak bertanya dan saling berbagi ilmu antara peserta sehingga nantinya para peserta dapat menciptakan pembelajaran yang inovatif khususnya untuk pembelajaran Sejarah.

Sesi diskusi ditutup dengan kesimpulan dari moderator Qemal Ezra Harahap mengenai topik kita kali ini, Alih fungsi dari pos indonesia menjadi Pos Bloc mampu memberikan dampak dampak positif dengan menghadirkan ruang ruang kreatif untuk mengembangkan komunitas serta pemberdayaan UMKM tanpa menghilangkan fungsi daripada Kantor Pos itu sendiri, bahkan kerja kerja dari PT. Pos Properti bertambah dengan adanya Ruang Kreatif Pos Bloc. Namun, bagi sebagian sejarawan dan aktivis lingkungan Pos Bloc justru menghilangkan sisi sejarah dari gedung warisan kantor pos Belanda tersebut, dan dikhawatirkan menjadi ruang ruang eksploitasi kapitalis.

Dengan demikian, kita sebagai mahasiswa, anak muda, ataupun kalangan pekerja harapannya mampu memberikan dampak positif terhadap pembangunan Kebangsaan dan keindonesiaan tanpa menghilangkan landasan filosofis dan landasan historis.

Related articles

Recent articles