Menyoal beberapa hari yang lalu, Universitas Negeri Medan pada awal Juni menyelenggarakan ujian khusus untuk Mata Kuliah Umum (MKU). MKU secara fungsional merupakan mata kuliah wajib dari Universitas yang harus diambil seluruh mahasiswa. Tentunya, sama seperti ujian mata kuliah lainnya, mata kuliah umum saat ini yang terdiri dari Pendidikan Kewarganegaraan, Ilmu Alamiah Dasar, Bahasa Indonesia, Pendidikan Pancasila, dan Agama juga berorientasi pada dunia virtual sebagai media dilaksanakannya ujian. Tentu, hal tersebut juga sejalan dengan aturan pemerintah demi memutus tali rantai Corona Virus Disease-19 (Covid-19) agar tak semakin merebak.
Dilansir pada Selasa, 2 Juni 2020, pelaksanaan ujian virtual Mata Kuliah Umum (MKU) yang dilaksanakan Universitas Negeri Medan membangkitkan indikasi yang serius. Pasalnya, ujian yang diadakan dan dapat dijangkau melalui situs web resmi exam.unimed.ac.id menuai banyak atensi dari kalangan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah umum. Pelaksanaan ujian MKU jelas berbeda dengan mata kuliah khusus program studi, letak perbedaan tersebut ada pada media virtual dan proses diadakannya ujian. Setiap mahasiswa Universitas Negeri Medan yang memiliki mata kuliah umum pada semester ini, diwajibkan untuk dapat mengakses jejaring yang sama agar dapat melaksanakan ujian akhir semester tersebut dalam waktu yang juga serempak permatakuliah.
Rencana yang dikembangkan terkait ujian akhir semester untuk mata kuliah umum adalah dua hari. Namun pada hari pertama, beberapa permasalahan dan persoalan tak luput terjadi. Hal itu dikarenakan server tersebut down sebab entitas mahasiswa yang mengikuti ujian mata kuliah umum dalam waktu yang sama cukup membludak. Berdasarkan data yang diperoleh dari google form yang dibuat oleh Pers Mahasiswa Kreatif menunjukkan angka ketidakpuasan yang relatif besar. Segala bentuk argumen ataupun statement mahasiswa dalam mengkritisi pelaksanaan ujian akhir MKU mengarah pada persoalan-persoalan yang cukup beragam.
“Webnya tidak bisa diakses, bahkan dari awal login. Sehingga ujian tidak terlaksanakan dengan waktu yang telah disesuaikan. Padahal, beberapa teman sudah menggunakan Wi-Fi tetapi tetap saja tidak bisa diakses. Banyak mahasiswa terutama saya dirugikan dalam hal waktu.” Ungkap salah seorang mahasiswa dalam form tersebut.
Keluhan senada juga diungkapkan salah seorang mahasiswa lain terkait pelaksanaan ujian akhir semester MKU pada situs dan waktu yang sama, “pelaksanaan ujian MKU virtual ini tidak berjalan cukup baik. Sejak awal membuka alamat website sudah error, mungkin karena terlalu banyak yang mengunjungi jadi saya menunggu beberapa menit berharap websitenya sudah dapat dibuka. Ternyata keadaan website masih error dan dikabarkan ujian akan dijadwalkan ulang. Ketidakstabilan website ini membuat jadwal ujian sangat jauh dari yang telah dijadwalkan sebelumnya. Pihak yang menangani server pun belum bisa memberi kepastian kepada mahasiswa. Sehingga mahasiswa harus tetap siaga memantau website tersebut. Kami butuh kepastian.” Pungkasnya.
Hal berbeda turut memberagamkan persoalan-persoalan yang mencuat. “Sedikit banyaknya pada berkoar-koar. Memang, pihak kampus belum bisa memadai keadaan, dan pihak mahasiswa yang berpikir bahwa kapasitas server kampus sehebat kapasitas server google. Bahkan, instansi tertinggi perujianan seperti Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan instansi-instansi lainnya juga sering over capacity dan gagal login. Jadi logikanya, jika server sekaliber BKN bisa error, lantas kalian pikir server Unimed lebih canggih dari kementerian?”
Terkait hal tersebut, pihak penyelenggara Ujian Akhir
Semester (UAS) mata kuliah umum akhirnya membuat suatu alternatif terkait pengadaan gelombang dalam estimasi waktu yang telah ditentukan. Hal tersebut tentu dilakukan pihak terkait agar server tidak down sekaligus demi kelancaran ujian MKU. Pada mata kuliah Bahasa Indonesia contohnya, pihak MKU menetapkan penjadwalan tersistem sesuai waktu yang ditentukan. FMIPA melaksanakan ujian pada pukul 14.30 WIB, FBS pukul 15.20 WIB. Berbeda 50 menit dari FBS, FIP melaksanakan ujian Bahasa Indonesia pada pukul 16.10 WIB, dan terakhir Fakultas gabungan pada pukul 17.00 WIB. Alternatif tersebut akhirnya memiliki titik terang bagi beberapa mahasiswa yang melakukan ujian akhir. “Ya, memang. Permasalahan utama terletak pada server yang down sebab terlalu banyak yang mengakses.” Ucap Endang Suryanti selaku CP Ujian Akhir Semester MKU.
Beberapa masukkan juga sejalan dengan pengoptimalan UAS MKU. Masukkan tersebut memiliki orientasi yang sama terhadap penjadwalan ataupun estimasi waktu ujian perfakultas. “Seharusnya, pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan ujian ini harus membuat pelaksanaan ujian berbeda waktu dan hari, dikarenakan mahasiswa Unimed yang sangat banyak.” Ungkap salah seorang mahasiswa dalam form terkait pengadaan ujian akhir semester mata kuliah umum secara virtual yang diharapkan memiliki kebijakan tepat demi mengatasi sistem yang down.
“Sebaiknya ujian MKU diadakan perfakultas. Karena jika dilaksanakan seperti saat tadi, server menjadi down sebab banyak yang menggunakannya dan ujian pun jadi terhambat. Jadi saya mohon, sebelum mengambil keputusan hendaknya dipikirkan dengan bijak. Belum lagi teman-teman di kampung yang susah sinyal, pasti akan menambah kepanikan mereka dengan situasi yang sekarang.” Tutup salah seorang mahasiswa lainnya memberi saran.
Hingga per 3 Juni 2020 setelah melakukan revisi terhadap sistematika berjalannya Ujian Akhir Semester (UAS) MKU, akhirnya pihak terkait menemukan jalan keluar yang cukup efektif. Pihak penyelenggara UAS MKU telah mengklasifikasikan ujian dilaksanakan perfakultas dalam estimasi waktu berbeda yang telah ditentukan alias penjadwalan bergilir, sehingga keluhan server down tidak kembali dipermasalahkan. Melihat beberapa keluhan yang terjadi, beberapa mahasiswa berharap agar kesalahan tersebut tak terulang kembali demi kenyamanan ujian virtual bila nanti kembali diusung.