MAPENA (Mahasiswa Peduli Bencana) melakukan aksi pembagian masker gratis kepada masyarakat/pengendara di sekitaran lapangan merdeka (22/3).
Pembagian masker gratis ini sebagai bentuk tindakan dalam melawan Covid-19 yang menjadi ketakutan publik. “Sebenarnya berangkat dari peristiwa kebakaran di Riau. Hari itu kami melakukan aksi galang dana, dan hasil dari galang dana tersebut kami belikan 9.000 masker. Nah, setelah dibagi-bagi di sana, ternyata masih ada sisa. Masker yang tersisa sekitar 1000 masker lagi. Nah, 1000 masker tersebutlah yang tadi kami bagikan.” Ucap Syaipuleh atau yang lebih akrab disapa Puleh, Founder MAPENA
“Sebenarnya sudah banyak yang minta masker tersebut dan berniat ingin dibeli. Tapi merujuk juga pada hal mendasar bahwa masker tersebut ada karena atas sumbangsih masyarakat terhadap peristiwa asap Riau hari itu. Nah, jadi tim MAPENA dan KORSAS berniat untuk membagikannya secara gratis. Karena toh, masker tersebut adalah sumbangan masyarakat. Maka harus kembali kepada masyarakat lagi, dong. Bukan hak kami untuk menjualnya, meskipun kita tahu harga masker sekarang mahal, kan?” Lanjut Pria yang merupakan mantan ketua HMJ Bahasa dan Sastra Indonesia, Unimed Periode 2018/2019
Aksi ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan. Terlebih sejak munculnya masalah corona virus yang belakangan ini membuat masyarakat panik. Dengan membagikan masker diharapkan masyarakat terbantu.
MAPENA tidak hanya bergerak saat bencana alam terjadi, tapi juga bergerak dalam menghadapi bencana moral yang terjadi di lingkungan masyarakat. “Sebenarnya sedikit kecewa sih terhadap masyarakat. Bukan berniat untuk membandingkan, namun nyatanya respon masyarakat sangat jauh berbeda dalam segi antusiasme. Kami kan telah melakukan banyak aksi, salah satunya adalah penggalangan dana untuk asap Riau hari itu. Nah, saat penggalangan dana itu respon mereka justru sangat jauh dari kata antusias. Rasanya susah dan lama gitu dapat bantuan dari mereka. Giliran pembagian masker seperti sekarang ini eh justru berebut-rebut, dan bahkan cepat sekali habisnya.” Tutup Puleh yang menyesalkan hal tersebut.
Kru: Calvine dan Eko