2.1 C
New York

Pasukan Dongeng, Siap Berjuang untuk Melestarikan Budaya Bercerita

Published:

               Minggu, 13/12/20 Komunitas Pasukan Dongeng telah resmi berdiri sebagai komunitas yang bergerak di bidang pendidikan. Peresmian  dimulai pukul 09.00 WIB. Dihadiri 150 orang termasuk Kepala desa, Bapak Sudarman, dan Kepala dusun, Bapak Sumaryono. Acara ini dimeriahkan dengan pembacaan dongeng, ventrilouge, games,  dan juga tarian tradisional yang dibawakan oleh adik-adik dari pengajian Riyo Cinta.

               Pendirian komunitas dilatarbelakangi oleh keinginan para founder untuk melestarikan budaya mendongeng. “Pada fase ini para Founder pasukan dongeng merumuskan sebuah metode yang harus dilestarikan atau dibudayakan kembali serta di eksis kan yaitu budaya bercerita atau mendongeng. Sehingga dengan kegiatan mendongeng ini yang merupakan kegiatan sangat positif meningkatkan imajinasi anak meningkatkan kreativitas anak hingga harapannya setidaknya anak-anak di usia SD SMP atau juga TK bisa lebih kreatif dan sosial dengan temannya melalui kegiatan bercerita atau mendongeng,” jelas salah satu rekan Pasukan Dongeng, Dila Pandoe.

Kegiatan Pasukan Dongeng tidak hanya sebatas mengajarkan dan membacakan dongeng. Pelatihan dan pengembangan yang diberikan Pasukan dongeng juga diberikan untuk remaja dan orang tua agar semua pihak bisa saling bahu-membahu dalam melestarikan budaya mendongeng ini secara bersama-sama. Pasukan Dongeng menyiapkan kader-kader atau relawan di setiap desa atau kecamatan. Terobosan lain yang dilakukan oleh Pasukan Dongeng adalah melakukan roadshow berkeliling daerah/desa untuk menyebarkan budaya mendongeng di lingkungan masyarakat.

Dalam waktu dekat, Pasukan Dongeng secara internal akan melakukan penguatan kemampuan relawan dalam mendongeng, sementara bagi eksternal, Pasukan Dongeng berniat untuk berkeliling ke sekolah, TK, ataupun lingkungan sekitar dalam rangka memberikan dan membacakan cerita dengan tujuan untuk trauma healing bagi adik-adik yang sudah lama tidak duduk di bangku sekolah juga untuk memberikan sambutan untuk mengawali pembelajaran di semester baru nantinya.

Kr: Nur Hanum & Soza Silpha AR

Related articles

Recent articles