asd
27.6 C
New York

Monthly Female Class: Ajak Partisipan Berjiwa Kartini

Published:

Rabu, 21 April 2021, Senat Mahasiswa Universitas Negeri Medan menginisiasi diskusi publik dalam memperingati hari Kartini. Monthly Female Class ala kabinet Sigap ini mengambil topik “Refleksi Kartini Masa Kini: Memaknai Peran Perempuan dalam Membangun Peradaban”. Turut menghadirkan salah seorang dosen FMIPA, Prihatin Ningsih Sagala, S.Pd., M.Si. sebagai narasumber.

Webinar tersebut dimulai pukul 14.30 WIB dengan zoom meeting sebagai media virtualnya. Menguak dan membahas bagaimana jiwa Kartini dan semangat juangnya merupakan substansi pembahasan ini. “Kartini adalah representasi perempuan Indonesia yang sangat patut ditiru. Meskipun saat beliau dipingit, beliau tetap belajar dan mengupgrade dirinya. Ia merupakan perempuan yang cerdas. Ia tetap menuangkan ide-idenya atas dasar Ketuhanan, kebijaksanaan, keindahan, dan cinta tanah air.” Ucap Pemateri.

Lebih jauh, Pemateri membahas bagaimana keberanian sosok Kartini menentang aturan konservatif adat, “Kartini ini merupakan sosok yang pemberani. Bahkan ia mengkritik tradisi feodal Jawa. Surat-surat yang sering ia buat secara jelas menggambarkan kondisinya sebagai perempuan di tengah lingkungan yang patriarkis, salah satunya adalah surat Kartini kepada Nona Zeehandelar. Tujuan utama dari surat Kartini jelas adalah mengkritik ketidakadilan yang terjadi. Baik kepadanya dan kepada perempuan lainnya.”

Prihatin Ningsih Sagala, S.Pd., M.Si. juga menjelaskan bahwa peran perempuan sangat esensial. Perempuan berhak mendapatkan akses yang setara baik dalam pendidikan, sosial maupun ekonomi. Juga, beliau mengatakan bahwa dalam urusan rumah tangga, mendidik anak di rumah bukan hanya tugas istri. Suami juga harus memberikan didikan kepada anaknya. “Jangan hanya satu pihak. Tugas keduanya adalah menjadi orang tua yang baik. Ketika kita membahas emansipasi, emansipasi itu adalah pembebasan hak melawan perbudakan. Lebih jauh, tentang memerdekakan diri dari sosial ekonomi yang rendah. Yang namanya proses melepaskan, berarti mengindikasikan bahwa selama ini ada yang diikat, dibatasi, menderita, dll. Emansipasi bukan hanya tentang menyamakan hak agar setara dengan laki-laki tapi juga untuk tidak lalai dan melupakan haknya sebagai perempuan.” Tambahnya.

“Perlu diketahui, bahwa dengan mengadakan webinar seperti ini kalian sudah memperjuangkan jiwa-jiwa Kartini di tengah era disurpsi digital. Semoga webinar ini menjadi sarana belajar kita semua. Ruh dan perjuangan Kartini semoga menjadi motivasi kita untuk tetap belajar, semangat, berani, dan tidak berputus asa. Semakin banyak ilmu yang kita dapatkan, seharusnya semakin pula membuat kita menunduk dan tidak merasa paling hebat.” Tutupnya sesaat sebelum beliau membacakan salah satu kutipan dari seorang perempuan hebat Indonesia, Kartini.

admin
adminhttp://persmakreatif.com
Hai, ini saya Admin Persma Kreatif. Apakah kamu punya Pertanyaan dan Saran? Biarkan saya tau!, Kirimkan ke Email kami perskreatiftim@gmail.com atau Melalui Intagram @Persmakreatif

Related articles

Recent articles