Medan, Persma Kreatif — Prodi Pendidikan Seni Rupa Unimed mengadakan pameran seni di Galeri Unimed yang dibuka dari tanggal 12 hingga 15 Desember 2022. Pameran ini dilaksanakan untuk memenuhi tugas kuliah bagi stambuk 2020-2025. Adapun pameran yang ditampilkan berupa ragam hias, kriya keramik,sketsa, gambar bentuk, seni grafis, dan desain komunikasi visual. Pameran ini dibuka dari pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB. Namun, pameran dibuka untuk umum mulai pukul 10.00 WIB, dikarenakan sebelum pameran dibuka untuk umum, karya-karya pameran akan dinilai dosen pengampu mata kuliah yakni Muslim Tanjung. M.sn dan Khairul Shaleh.M.sn. selaku dosen pengampu mata kuliah.
Deskripsi karya dapat diketahui melalui scan barcode yang berisi katalog gambaran yang ada di pameran. Adapun ukuran lukisan yakni 45 x 45 cm dengan total sekitar 267 karya dan untuk total hari ini 57 karya grafis. Pembukaan pameran dilakukan langsung oleh Dr. Agus Priyatno, MSn, selaku Kepala Jurusan Pendidikan Seni Rupa pada Senin (12/12) dengan menampilkan pameran ragam hias dan keramik. Pada hari Selasa dilanjutkan gambar bentuk sketsa. Kemudian pada hariRabu diadakan pameran seni grafis oleh angkatan 2020. Pada hari Kamis karya yang dipamerkan adalah ilustrasi dan Desain Komunikasi Visual (DKV).
Tema ini tergantung masing-masing kelas, namun karya yang dipamerkan wajib menggunakan budaya Sumatera Utara. Ikon-ikon di Sumatera Utara ada di dalam setiap karya pameran mulai dari ilustrasi, gambar, bentuk, dan lain sebagainya. Putra Halomoan Siregar selaku ketua panitia pameran menampilkan karya berupa lukisan Lemang yang merupakan makanan ciri khas Medan.
Rilla Kurniawan, salah satu mahasiswa juga menampilkan karyanya berupa lukisan Tapak Raja Sulaiman. Konon, nama ornamen ini diambil dari nama seorang raja yang dianggap sakti, dihormati dan ditakuti oleh makhluk – makhluk jahat. Dahulu, ornamen ini dipercaya sebagai pelindung dari hal-hal jahat yang ingin menyerang suatu keluarga baik itu kejahatan yang dapat dilihat maupun yang tidak dapat dilihat. Selain itu, bagi masyarakat Karo, ornamen Tapak Raja Sulaiman juga memiliki makna kekuatan dan kekeluargaan, hingga saat ini ornamen ini kerap menghiasi rumah-rumah warga suku Karo.
