Medan, Persma Kreatif – Siapa yang tak kenal dengan Sal Priadi. Pria kelahiran 30 April 1992 yang berprofesi sebagai penyanyi sekaligus penulis lagu. Baru-baru ini, lagu yang ia rilis dengan judul “Gala Bunga Matahari” telah digunakan oleh ribuan orang di salah satu platform sosial media. “Gala Bunga Matahari” adalah salah satu dari lagu yang ia rilis pada Juni 2023 dan termasuk dalam album berjudul Markers and Such Pens Flashdisk yang dirilis pada 30 April 2024 lalu.
Lagu ini dikemas dengan backsound yang lucu dan ceria, namun makna dari lagu ini sangat dalam, seolah menjadi ciri khas dari Sal Priadi. Kata demi kata dalam lirik ini berhasil mengguyur air mata para pendengarnya. Lagu ini menceritakan tentang kerinduan terdalam terhadap seseorang yang telah meninggal dunia.
“Kutulis lagu ini untuk sama sama belajar mengeja duka. Duka selalu melahirkan perasaan yang khusus, perasaan sedih yang teramat juga dibersamai dengan kepercayaan bahwa mereka yang pergi berharap kita melanjutkan hidup ini dengan sebaik baiknya,” tulisnya dalam kolom komentar akun pribadinya.
Mungkinkah
Mungkinkah
Mungkinkah
Kau mampir hari ini
Bila tidak mirip kau jadilah bunga matahari
Yang tiba-tiba mekar di taman
Meski bicara dengan bahasa tumbuhan
Lirik tersebut menyiratkan bahwa ia berharap orang yang telah tiada, bereinkarnasi dalam bentuk yang lain seperti bunga matahari agar bisa menemuinya.
Ceritakan padaku
Bagaimana tempat tinggalmu yang baru
Adakah sungai-sungai itu benar benar
Dilintasi dengan air susu
Juga badanmu tak sakit sakit lagi
Kau dan orang orang di sana muda lagi
Semua pertanyaan
Temukan jawaban
Lirik ini mungkin menggambarkan surga sebagai dunia tempat tinggal baru mereka yang telah tiada, dan mereka telah menjadi muda kembali seolah abadi.
Hati yang gembira sering kau tertawa
Benarkah orang bilang ia memang suka bercanda
Kangennya masih ada disetiap waktu
Kadang aku menangis bila aku perlu
Tapi aku sekarang sudah lebih lucu
Jadilah menyenangkan seperti katamu
Jalani hidup dengan penuh suka cita
Dan percaya kau ada dihatiku selamanya
Lirik ini menggambarkan kerinduan dan kesedihan yang amat mendalam namun perlahan-lahan ia bertekad agar mulai berubah dan terbiasa dengan kepergian orang tersebut.
Mungkinkah
Mungkinkah
Mungkinkah
Kau mampir hari ini
Bila tidak sekarang janji kita pasti kan bertemu lagi
Bila tidak sekarang janji kita pasti kan bertemu lagi
Pada bait terakhir ini masih ditekankan tentang kerinduan untuk bertemu yang tak kunjung hilang dan menceritakan bahwa suatu saat kita akan bertemu kembali dengan mereka yang telah tiada.