asd
27.6 C
New York

Menganalisis Kodefikasi Sosial Pendidikan Melalui SeniPertunjukan ”Pelajaran” Karya Eugene Ionesco

Published:

Naskah “Pelajaran” menceritakan mengenai kisah tiga tokoh, yaitu seorang profesor sebagai tokoh utama, murid sebagaitokoh sekunder, dan asisten rumah tangga sebagai tokohpembantu. Profesor dalam naskah ini memiliki watak egois dan selalu merasa benar. Selain itu, dia suka memperlakukanmurid-muridnya semena-mena, bahkan sampai membunuh ketika mereka tidak sependapat dengan apa yang dikatakannya

Ada beberapa kodefikasi-kodefikasi yang menjadi refleksibagi penontonnya. Dalam pertunjukan tersebut, kita bisamelihat bagaimana seorang profesor memberikan metodepembelajaran yang salah bagi peserta didiknya. Bagaimanapula peserta didik harus survive dengan materi-materi yang diajarkan. Kesalahan metode tersebut melahirkan sebuahkejahatan bahkan penindasan. Di akhir cerita, kodefikasi juga digambarkan pada suatu scene di mana ada sebuah buku dan di balik itu ada mayat. Memperlihatkan bahwa orang yangberpendidikan tinggi sekalipun juga memiliki kebusukandalam dirinya.

Pertunjukan ini tidak akan bisa terlaksana apabila tidakdilakukan riset secara langsung. Proses pembuatanpementasan ini memakan waktu kurang lebih enam bulandimulai dari proses analisis, riset budaya, pengumpulan data, casting, mengembangkan watak tokoh, hingga pemindahankodefikasi sosial ke dalam seni pertunjukan. Berbagai elemenseperti bahasa, sosial, dan budaya dijadikan satu dan dikemasdengan rapi ke dalam dunia acting.

Frisdo Ekuardo menyampaikan harapannya semoga karya inimampu menjadi refleksi tersendiri baik bagi peserta didik dan pendidik. Pementasan ini menjelaskan kepada kita bahwapendidikan sejatinya harus memerdekakan pikiran mahasiswa. Bukan malah menjadi suatu industri yang menghentikanpikiran dan mematikan daya kreatifitas serta imajinasimahasiswa.

“Bagaimana seorang pendidik dan mahasiswa itu sendiri tidakboleh menganggap kebenaran itu mutlak. Jika kebenaran itufinal, jika pembelajaran itu final, kita akan menjadi buas, karena kita akan merasa benar itu adalah diri kita, kita harusmenjadi subjek, sama sama menjadi subjek, bagaimana kitamelihat objek bersama, mahasiswa dan dosen harus mampumelihat objek dengan jelas dan bagaimana kita merumuskanhal itu secara seksama untuk mendapatkan sebuah hasil,” tutup Frisdo di akhir sesi wawancara.

Kru: Salamah

admin
adminhttp://persmakreatif.com
Hai, ini saya Admin Persma Kreatif. Apakah kamu punya Pertanyaan dan Saran? Biarkan saya tau!, Kirimkan ke Email kami perskreatiftim@gmail.com atau Melalui Intagram @Persmakreatif

Related articles

Recent articles