Medan, Persma Kreatif – Anak spesial adalah sebutan untuk anak berkebutuhan khusus. Penggunaan kata “spesial” di sini merujuk pada anak-anak yang memiliki perawatan dan perlakuan khusus sebagai penyandang status anak berkebutuhan khusus.
Dewasa ini, sangat disayangkan sebagian orang menggunakan sebutan “anak spesial” untuk seseorang yang memiliki tingkah konyol. Contohnya ketika ada seseorang yang sibuk sendiri dengan satu kegiatan seperti menggigit kuku, beberapa orang akan menyebutnya seperti anak autis. Namun, bukankah sebaiknya kita tidak menggunakan kata tersebut dengan sembarangan? Sebab mampu melukai perasaan orang lain dan seakan kita menganggap rendah orang dengan penyandang autisme.
Istilah “anak spesial” dipakai beberapa orangtua dan keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan penyandang autisme. Istilah ini digunakan sebagai ungkapan kasih sayang dan perhatian yang khusus terhadap kebutuhan mereka. Hal ini dibuat untuk mengakui keunikan dan keistimewaan individu tersebut, tanpa bermaksud untuk merendahkan atau membedakan mereka dari orang lain.
Autisme adalah salah satu bentuk gangguan pada anak-anak berkebutuhan khusus. Autisme bukan suatu gejala penyakit melainkan berupa sindroma (kumpulan gejala). Sindrom ini menimbulkan penyimpangan perkembangan sosial, kemampuan berbahasa dan kepedulian terhadap sekitarnya, sehingga hal ini membuat anak autisme seperti hidup dalam dunianya sendiri. Pada anak autis terjadi kelainan emosi, intelektual dan kemauan (gangguan pervasif).
Beberapa ahli mendefinisikan autis sebagai ketidakmampuan seseorang dalam bersosialisasi dengan individu lain. Seorang dengan penyandang autisme biasanya akan tertunda dalam menguasai bahasa dan perbendaharaan kata sehingga hal ini akan menyulitkan mereka untuk berbaur dan berkomunikasi dengan orang lain.
Terakhir, pentingnya punya sensitivitas terhadap bahasa dan pemahaman konteks sosial menjadi kunci dalam pembicaraan tentang autisme.
Penulis: Chairunnisa
#persmakreatif #persmahasiswa #artikel #anakspesial #anakberkebutuhankhusus