Saat asyik mengikuti pembelajaran daring sembari menyantap rujak sepiring, gosip-gosip jalanan seakan tak mau ketinggalan menemani dan menyertai. Bukan semata tulisan ini menggiring narasi agar mahasiswa seantero Unimed turut menyemarakkan gosip yang berkembang. Namun, lebih kepada tindak menginformasikan bahwa ternyata ada keresahan sekaligus kebingungan di balik benak mahasiswa kampus hijau.
Seakan menjadi agenda tahunan, akun instagram Sema Universitas berganti tiap tahunnya, dan tidak sedikit mahasiswa Unimed yang tahu betul permasalahan itu. Beberapa pertanyaan dari gosip-gosip jalanan membumbung, apakah untuk hal “menjaga inventaris” berupa akun instagram Sema Unimed tidak becus mempertahankannya dari tahun ke tahun? Lalu, akun instagram yang lama digunakan untuk apa dan siapa yang mengelola? Yang lebih mengejutkannya lagi, tahun ini akun instagram SEMA Unimed ada dua. Apakah hal tersebut mengindikasikan bahwa ada dualisme di kepengurusan ini? Banyak Mahasiswa Unimed berharap semoga hal tersebut tak terjadi.
Bukan hanya akun Instagram SEMA Universitas saja, akun Instagram salah satu SEMA Fakultas juga turut merenggut atensi. Mahasiswa/Mahasiswi Unimed seakan bosan mendengar kabar jika tiap tahunnya akun perwakilan-perwakilan mahasiswa itu selalu ada saja yang baru (dibangun dari nol followers). Sementara akun Instagram yang lama, hilang tanpa kabar dan berganti menjadi akun Instagram perseorangan atau perkelompokan.
Melihat akun Instagram Senat Mahasiswa Universitas (SEMA) ada dua, banyak mahasiswa yang bingung lantaran mereka tidak tahu harus “mempercayai” akun instagram yang mana. Seperti salah seorang mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni. Ia mengatakan bahwa peristiwa itu jelas aneh dan mengapa bisa sampai dua akun instagram. Ia juga tak lupa mengingatkan bahwa tahun lalu hal yang sama sempat tercipta tentang polemik akun SEMA (pengadaan akun baru). “Di akun Instagram SEMA yang baru (@semaunimed.id) saat mereka memposting perkenalan pengurus baru, tidak semua pengurus diunggah fotonya. Hanya BPH dan Kabid saja yang saya lihat. Saya juga memantau loh dan saya pikir ‘oh mungkin nanti diposting’ tapi ternyata tidak ada. Tapi itu tidak masalah, tergantung bagaimana kebijakan periode baru, ada dan tidak adanya foto yang penting bisa sama-sama kerja. Namun, sampai sekitar dua atau tiga hari yang lalu, Instagram SEMA yang lama (@semaunimed.official) memposting foto-foto anggota SEMA yang baru yang fotonya tidak ada di akun instagram baru (semaunimed.id). Kebetulan saya follow akun yang lama dari dulu, jadi saya tahu. Kalau akun yang baru saya belum follow sih, mungkin nanti saya bakal follow. Karena jujur saya masih bingung. Sebagai mahasiswa Unimed saya merasa ini aneh, kenapa instagram SEMA Unimed itu bisa-bisanya dibikin baru? Karena kejadian ini tidak cuma sekali, dan kejadian ini juga tidak hanya terjadi di tingkat universitas bahkan fakultas juga.”
Beberapa hari lalu, setelah meninjau instastory kedua akun Instagram SEMA Unimed (@semaunimed.official dan @semaunimed.id), masing-masing memgklaim hal yang berbeda bahwa salah satu akunlah yang real. Tentu hal tersebut sangat kontradiksi bahkan menimbulkan polemik bagi mahasiswa. “Menurut hemat saya, hal tersebut jelas sangat membingungkanlah. Aneh saja gitu sampai ada akun baru untuk pengurus baru, sedangkan saya sendiri lihat di sg akun yang sebelumnya baru-baru ini mendakwa bahwa itu akun real, jadi yang satu lagi itu akun apa? Dan siapa yang buat? Wajar dong mahasiswa bingung. Terus kesannya antara pengurus yang baru sama yang lama seperti tidak ada komunikasi gitu.” Ucap salah seorang mahasiswa Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam.
Semoga dari peristiwa ini semuanya dapat berjalan baik-baik saja. Sebab, urgensi Instagram sebagai media atau perpanjangan tangan SEMA cukup esensial pengaruhnya. Banyak mahasiswa Unimed berharap yang terbaik untuk Senat Mahasiswa Kampus Hijau. “Saya berharap yang terbaik untuk Senat Mahasiswa. Coba pengurus SEMA yang baru dengan pengurus sebelumnya bisa saling berkomunikasi lagi. Toh juga itu akun untuk sumber informasi seluruh mahasiswa Unimed, kan? Bukan buat ajang yang lain. Apapun nanti akunnya, yang penting satu akun dan banyak mahasiswa pasti mendukung, kok.” Tutup Mahasiswa Unimed.