Kehidupan adalah sebuah anugerah bagi setiap umat di bantara alam semesta. Dapat melakukan hal-hal seperti biasanya merupakan sesuatu yang diberi tuhan yang patut disyukuri. Namun, kehidupan tidaklah selamanya berjalan dengan baik. Ada kalangan yang harus menerima susahnya kehidupan baik dari segi materi, keluarga, maupun lingkungan, sedangkan ada juga kalangan yang dengan santai dapat menikmati hasil pemberian Tuhan yang berlebih.
Karya megah ini merupakan karya ciptaan seorang sutradara bernama Ilham Rifandi, S,Sn. M,Sn. yang tercermin dari Jam Dinding yang Berdetak karya Nano Riantiarno. Sebuah karya yang menceritakan bagaimana kerasnya kehidupan di kota Jakarta bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah atau dikategorikan tidak mampu. Dari karya ini, Ilham Rifandi bersama tim menjabarkan dan menulis ulang cerita bagaimana kehidupan di kota Medan bagi masyarakat tidak mampu untuk menjalankan kerasnya kehidupan.
Secara garis beras, karya ini memiliki makna yang hampir sama, namun perbedaan nyatanya terletak dari bagaimana budaya kehidupan di kota Jakarta dengan kebudayaan di kota Medan. Pesan penting dari karya Jam Dinding yang Berdengkang adalah tidak semua insan dapat merasakan kebahagiaan di dua dunia. Dua dunia yang termaksud adalah dunia nyata dan dunia mimpi. Tidak semua insan beruntung mendapatkan kebahagiaan dari dunia nyata, beberapa dari mereka hanya dapat merasakan kebahagiaan dari dunia mimpi.
Di antara itu ada yang lebih memprihatinkan ialah tidak didapatkannya salah satu kebahagiaan dari dua kebahagiaan yang ada tersebut. Tidak bahagia di dunia nyata dan tidak bahagia di dunia mimpi. Solusi satu-satunya dari masalah yang memprihatinkan ini adalah menentang takdir Tuhan dan menentukan kematiannya sendiri.
Harapan kebahagiaan terindah bagi masyarakat yang mengalami hal ini adalah mendapatkan kebahagiaan di dunia mimpi. Namun perlu digaris bawahi, tidak semua orang beruntung bisa mendapatkan kebahagiaan di dunia mimpi.
Kru : Wahyu Pradika