asd
27.6 C
New York

Jakarta vs Everybody: Mimpi vs Realita Kehidupan

Published:

Dunia perfilman adalah hiburan yang menjadi konsumsi sebagian besar masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Setiap tahunnya, pasti ada saja rumah produksi yang merilis suatu film baru. Salah satu film yang cukup familiar, terutama di kalangan kaula muda Indonesia, adalah film Jakarta Vs Everybody yang disutradarai oleh Robby Soediskam.
Film tersebut sebetulnya adalah representasi kehidupan sosial di Jakarta. Karena bercerita tentang kerasnya kehidupan di ibu kota yang dialami oleh tokoh utama Dom yang diperankan oleh JefrI Nichol.
Dom adalah seorang perantau berprofesi aktor baru yang hendak terjun ke dunia entertainment. Namun ironis, impiannya harus terhambat oleh akibat sulitnya mencari pekerjaan, dan ia juga terlilit hutang.
Singkat cerita, pada suatu hari akhirnya Dom bertemu Radit dan Pinkan di sebuah minimarket. Saat itu, mobil yang dikendarai Radit dan Pinkan mogok di depan sebuah minimarket. Akhirnya, Dom yang notabene mengerti soal mesin mobil membantu mereka. Akhirnya mereka berkenalan dan tidak butuh waktu lama untuk menjalin kedekatan.
Setelah Dom merasa mengalami kesulitan ekonomi dalam hidupnya. Akhirnya ia memutuskan untuk bekerja menjadi anak buah dari Radit dan Pinkan. Tetapi bukan menjadi aktor, melainkan menjadi seorang kurir narkoba.
Lambat laun Dom semakin menjadi kurir yang profesional. Ia bahkan pernah melayani perias mayat dan transgender. Dom juga piawai memanipulasi barang haram itu agar tidak ketahuan penegak hukum.
Akan tetapi di balik itu semua, secara diam-diam Dom tetap ingin mengejar mimpi dan cita-citanya sebagai aktor. Dom yang selalu diremehkan, dan tidak dipercayai orang lain saat ia berkata pekerjaannya aktor akhirnya memiliki kepercayaan dirinya lagi saat Khansa yang berprofesi sebagai perias mayat menjadi satu-satunya yang mendukung dan mempercayai pekerjaan Dom sebagai aktor.
Dari segi penokohan, film Jakarta Vs Everybody memiliki pendalaman cerita dan watak yang cukup dalam. Penulis tidak pelit untuk merincikan tokoh secara komprehensif. Di mana kausalitas dari plotnya juga sangat terasa.
Sayangnya film ini tidak dapat ditonton oleh semua kalangan masyarakat, terlihat jelas pada posternya yang menunjukkan tanda 18+, film ini berisikan adegan adegan erotis konsumsi dewasa, dialog dialog tokohnya pun terdengar kasar, beberapa umpatan juga disampaikan, namun hal inilah yang menambah kesan realistis dari film tersebut. Maka dari itu pastikan bahwa kamu yang masih dibawah umur untuk tidak menonton film ini ya.
Walaupun berisikan adegan erotis dan umpatan kasar, film inipun memiliki pesan moral yang dapat diambil, contohnya seperti dialog tokoh Radit yang mengatakan bahwa “Hidup itu bukan tentang mimpi, tapi perjalaan ke suatu titik. Kita semua ini sebenarnya terjebak oleh konsep realita, konsep waktu, gak bisa maju ke depan, gak bisa mundur ke belakang, jadi hadapin aja semua yang ada di depan lo.”
Jadi secara keseluruhan, film ini cukup bagus dan menarik. Karena, film tersebut sungguh-sungguh mengisahkan sisi lain kehidupan aktor dan gelapnya kehidupan ibukota yang jarang diketahui banyak orang.

Kru: Putri Yasmin

admin
adminhttp://persmakreatif.com
Hai, ini saya Admin Persma Kreatif. Apakah kamu punya Pertanyaan dan Saran? Biarkan saya tau!, Kirimkan ke Email kami perskreatiftim@gmail.com atau Melalui Intagram @Persmakreatif

Related articles

Recent articles