Dewasa ini, banyak kaum Millenial yang gemar berfoya-foya. Beberapa di antara mereka pun bahkan mengandalkan materi yang diberikan oleh orang tua. Namun hal tersebut tak berlaku bagi Deni Pohan. Pria kelahiran Medan, 22 Maret 2000 ini mengisi waktu luang yang dimilikinya dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat, dan salah satunya yaitu berbisnis.
Mandiri menjadi kata yang tepat untuk mendeskripsikan pria 21 tahun ini. Di usia yang masih muda, Deni mampu memulai bisnis di bidang jasa penitipan barang. Bermula dari krisis pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, termasuk Kota Medan, membuat Deni terpacu untuk memberikan kemudahan kepada mahasiswa/i yang ingin menitipkan barangnya. Barang-barang tersebut dapat berupa perabotan rumah tangga, dll.
Selama pandemi berlangsung, banyak perantau di Kota Medan yang akhirnya memutuskan untuk kembali ke kampung halaman dan meninggalkan barangnya di kontrakan masing-masing. Disitulah ide bisnis Deni berawal dan hadir menjadi solusi untuk mahasiswa. Kini, mahasiswa tidak perlu merasa risau akan keamanan barang yang ditinggal.
Bisnis yang didirikan oleh Deni bernama Numpang.in. Pria yang masih mengemban pendidikan di Universitas Sumatera Utara semester 8 jurusan Agroteknologi ini mendirikan bisnisnya dengan dibantu oleh beberapa temannya. Kehadiran Numpang.in disambut antusias oleh mahasiswa. Mereka merasa sangat terbantu akan layanan yang ditawarkan oleh Deni, dkk.
Numpang.in sendiri telah didirkan sejak bulan Juni 2020 silam. Perlahan namun pasti, bisnis yang didirikan Deni mulai berkembang dan dikenal oleh mahasiswa. Tidak hanya di lingkungan sekitaran USU, Numpang.in berhasil melebarkan eksistensinya hingga Perguruan Tinggi lainnya di Kota Medan. Meskipun banyak rintangan yang dihadapi saat memulai bisnisnya, namun Deni membuktikan bahwa ia mampu melewatinya. Pelayanan yang diberikan oleh Deni dan teman-teman, sukses membuat pelanggannya merasa puas. Semangat, kerja keras, dan ketekunan yang dimiliki oleh Deni pun membuahkan hasil yang manis.
“Kita harus dapat melihat potensi yang ada sebelum memulai suatu bisnis. Tidak lupa, analisis SWOT juga penting agar bisnis yang dijalani dapat berlangsung dalam jangka waktu yang panjang,” ujar Deni.
Melalui bisnis yang didirikannya, Deni menjadi pribadi yang mandiri. Meskipun masih berstatus sebagai seorang mahasiswa, pria yang hobi membaca ini mampu menghasilkan omset yang cukup besar. Kini, Deni dapat menikmati hasil dari jerih payahnya yang mana juga digunakan untuk kebutuhan sehari-harinya.
Terdapat dua tips yang diberikan Deni untuk anak muda yang ingin memulai bisnis. Yang pertama dan yang paling penting adalah mengetahui bisnis apa yang akan dijalankan. Kemudian, carilah sesuatu yang menjadi kebutuhan masyarakat. Hal tersebut akan membuat bisnis cepat berkembang, karena memiliki kebermanfaatan yang besar.
Meskipun sibuk menjalankan bisnis, Deni pun tidak melupakan kewajibannya sebagai seorang mahasiswa. Ia tetap menjadikan pendidikan sebagai prioritas yang paling utama. Hal tersebut ia buktikan dengan berbagai prestasi yang diraihnya baik di tingkat kampus, nasional, hingga internasional. Berkat prestasi yang telah diukirnya, mengantarkan Deni menjadi salah satu mahasiswa berprestasi di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Deni berharap kawula muda di Indonesia, terutama di Kota Medan jangan takut untuk berbisnis. Mulailah untuk mencari dan memanfaatkan peluang yang ada. Jika ada kemauan dan tekad yang kuat, maka semua akan terasa mudah.
“Naik turunnya bisnis merupakan hal yang biasa. Yang terpenting, kita tetap konsisten dan selalu mengembangkan ide-ide kreatif yang kita miliki menjadi sebuah inovasi,” pungkas Deni.
Pinar Agency